Krjogja.com- KUDUS- Di tengah hiruk pikuk persaingan cabang olahraga bela diri di PON Bela Diri 2025, satu nama mencuat dari kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yaitu Rayinda Syah Alexandra.
Atlet belia berusia 17 tahun ini berhasil mengukir sejarah dengan menyumbangkan medali emas pertama bagi DIY, sekaligus memecah kebuntuan medali tertinggi bagi provinsi tersebut.
Bertanding di kelas taekwondo nasional -46 kilogram, Rayinda yang masih duduk di bangku SMA Mutiara Persada Yogyakarta, tampil trengginas di atas matras Djarum Arena Kaliputu Kudus Jawa Tengah, Selasa (14/10).
Penampilannya yang percaya diri dan penuh determinasi berhasil mengantarkannya ke podium juara, mengibarkan bendera DIY lebih tinggi dari sebelumnya.
“Ini kejuaraan nasional pertama saya. Saya sama sekali tidak menyangka bisa langsung mempersembahkan emas untuk Yogyakarta. Semoga ini bisa jadi penyemangat untuk teman-teman atlet lain,” ujar Rayinda.
Berkat emas dari Rayinda, DIY langsung merangkak naik ke peringkat kesembilan klasemen sementara, setelah sebelumnya tertahan di posisi ke-12.
Hingga hari ketiga pertandingan PON Bela Diri 2025, cabang taekwondo menyumbang dua perak dan tujuh perunggu.
Pelatih taekwondo DIY, Arif Darmanto menyambut hasil ini dengan antusias.
Ia mengungkapkan bahwa sebagian besar atlet DIY masih sangat muda dan sedang berada dalam fase belajar.
“Ini hasil luar biasa. Bukan hanya karena emasnya, tapi juga karena mereka semua baru pertama kali tampil di level nasional. Ini jadi pijakan penting untuk ke depan,” ucapnya.
Selain taekwondo, DIY menambah perolehan satu medali perak dan dua perunggu dari judo, menjadikan total raihan medali DIY adalah 1 emas, 3 perak, dan 9 perunggu.
PON Bela Diri 2025 bukan hanya ajang unjuk prestasi, tapi juga menjadi momentum emas bagi Kudus dalam memantapkan diri sebagai pusat sport tourism nasional.
Sejak dibuka pada 11 Oktober lalu, ribuan atlet dan official dari seluruh Indonesia memadati kota kretek ini, memberikan dampak nyata pada perputaran ekonomi lokal.
Hal ini diamini oleh Presiden Direktur Djarum Foundation, Victor Rachmat Hartono, yang hadir langsung menyaksikan pertandingan hari ketiga.