Krjogja.com- KUDUS- Polytron Muria Cup Sirnas C 2025 kembali menjadi ajang penting bagi para atlet muda untuk mengumpulkan poin ranking nasional.
Namun tahun ini, perhatian tersedot pada dominasi PB Djarum, yang berhasil menempatkan 26 wakil di 17 nomor pada laga final yang digelar Minggu (16/11) di GOR Djarum, Jati, Kudus.
Dengan sembilan sektor berpotensi menghadirkan all-PB Djarum final, klub tuan rumah berada di jalur kuat merebut gelar juara umum.
Turnamen yang mulai digelar 11 November ini mencatat antusiasme luar biasa dengan hadirnya 1.238 peserta dari berbagai daerah, mulai Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Bali.
Ketua Pengprov PBSI Jawa Tengah, Basri Yusuf, menyebut angka tersebut sebagai bukti bahwa gairah bulu tangkis nasional tetap tinggi dan merata di seluruh Tanah Air.
Menurut Basri, Polytron Muria Cup bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi tolok ukur bagi klub dan atlet untuk menilai perkembangan mereka sepanjang musim.
Ia menekankan bahwa poin nasional yang diperebutkan di sini menjadi modal penting bagi para pebulutangkis muda untuk menembus level kompetisi lebih tinggi di masa depan.
Ia juga menyoroti pentingnya regenerasi atlet melalui turnamen berjenjang seperti Sirnas C.
Proses pembinaan, katanya, adalah perjalanan panjang yang bisa memakan waktu hingga satu dekade, dimulai dari deteksi bakat hingga pembentukan mental dan kualitas permainan yang matang.
Di lapangan, salah satu atlet muda yang mencuri perhatian adalah Gavriel Aldrich Alharon Labatar dari PB Djarum.
Unggulan pertama di sektor Tunggal Anak Putra (U-13) itu tampil meyakinkan saat mengalahkan kompatriotnya, Gufran Labib Fanani, dua gim langsung 21-15, 21-7 untuk merebut tiket final.
Gavriel akan berhadapan dengan penantang kejutan, Jonathan Edward Prok dari PB Seraya Denpasar.
Jonathan melaju ke final setelah menundukkan pemain PB Djarum lainnya, Nawaf Al Ashar, dengan skor 21-18, 21-9 dalam duel berdurasi 30 menit.