Lulusan Audisi Umum PB Djarum 2024 ini menampilkan mental juara ketika bangkit dari ketertinggalan dan mengatasi kelelahan untuk menundukkan rekan satu klubnya, Syauqia Aisya Inara, dalam laga ketat tiga gim.
Bella mengaku kemenangan ini menjadi pelajaran besar terkait fokus dan kontrol permainan.
Ia masih bertekad memperbaiki kesalahan-kesalahan kecil dan menargetkan bisa tampil lebih banyak di turnamen nasional, bahkan berharap dapat menembus pelatnas suatu hari nanti.
Selain PB Djarum, perhatian juga tertuju pada PB Cahaya Lumajang, klub potensial yang melahirkan kejutan lewat penampilan gemilang Ahza Catur Anugrah.
Atlet 14 tahun itu sukses meraih gelar nasional perdananya di sektor Tunggal Pemula Putra U-15.
Catur tampil penuh determinasi saat menumbangkan unggulan pertama, Rafi Qabilah Fathurrahman, dalam duel tiga gim yang berlangsung selama 57 menit.
Ia menyebut kemenangan ini sebagai buah dari latihan konsisten dan dukungan penuh keluarga serta klubnya.
Catur berharap raihan ini menjadi titik awal perjalanan menuju level yang lebih tinggi.
Atlet muda yang menjadikan Jonatan Christie sebagai inspirasi itu menargetkan bisa terus berkembang hingga mencapai mimpi besar: masuk pelatnas dan menjadi juara dunia.
Secara keseluruhan, Polytron Muria Cup Sirnas C 2025 diikuti 1.238 atlet dari berbagai daerah.
Selain memperebutkan total hadiah Rp636 juta, para pemain juga mengincar poin nasional yang sangat penting untuk melangkah ke turnamen tingkat atas.
Turnamen ini juga menunjukkan meningkatnya kualitas klub-klub daerah yang mulai menampilkan atlet potensial dengan daya saing tinggi.
Kehadiran tim seperti PB Cahaya Lumajang menjadi bukti bahwa pembinaan bulutangkis Indonesia semakin merata dan kompetitif.
Dengan persaingan yang semakin ketat dan munculnya bintang-bintang baru, Polytron Muria Cup Sirnas C 2025 bukan hanya memunculkan PB Djarum sebagai juara umum.