Krjogja.com- KUDUS- MilkLife Athletics Challenge (MLAC) Seri 2- 2025 menegaskan perannya sebagai ajang penting regenerasi atlet nasional.
Tahun ini, panggung Supersoccer Arena Rendeng Kudus, menjadi saksi lahirnya bibit-bibit baru atletik, termasuk dominasi SMA NU Al Ma’ruf yang keluar sebagai juara umum KU 18.
Dengan torehan 8 emas, 6 perak, dan 4 perunggu, tim besutan Miqdam Maulana itu menunjukkan kekompakan dan kesiapan menuju kompetisi yang lebih tinggi.
Delapan medali emas diraih dari Jalan Cepat 3000 Meter Putri, Lompat Jauh Putra, Lari 400 Meter Putri, Lempar Lembing Putra, Lompat Jangkit Putra, Estafet 4x100 Meter Putra, Estafet 4x 100Meter Putri, dan Estafet 4x100 Meter Mix.
Adapun perolehan medali KU 18 urutan kedua SMAN 2 Bae dengan 6 emas, 5 perak dan 3 perunggu, disusul di tempat ketiga SMAN 1 Mejobo dengan 4 emas.
“MLAC ini wadah penting untuk melatih siswa dari KU 10 sampai KU 18. Mereka jadi tahu batas kemampuan, memahami lintasan, dan siap menghadapi event berikutnya.”
“Atletik merupakan ekstrakurikuler unggulan dengan banyak peminat, jadi kami berikan kesempatan seluas-luasnya bagi siswa untuk berkembang,” ujar Pelatih SMA Al Ma’ruf, Miqdam.
Sementara itu, salah satu perhatian utama datang dari Irgi Candra Pranata, pelari muda SMAN 2 Bae Kudus yang menegaskan statusnya sebagai sprinter potensial Jawa Tengah.
Turun di nomor 100 meter dan 400 meter, Irgi merebut dua gelar juara dengan catatan 11,18 detik dan 50,57 detik.
Prestasi itu melengkapi keberhasilannya sebelumnya sebagai juara estafet 4x400 meter di Popnas 2025.
Irgi menyatakan bahwa targetnya kini adalah menembus Pekan Olahraga Provinsi dan terus mengejar mimpi tampil dan berprestasi di PON.
Kejuaraan yang diselenggarakan Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife bersama PASI Kudus mulai 26-29 November 2025 ini, diikuti 2.188 atlet muda dari 184 sekolah tingkat MI/SD, MTs/SMP hingga SMA.
Tahun ini, satu kategori usia ditambah sehingga terbagi menjadi KU 10, KU 12, KU 15, dan KU 18, lengkap dengan 22 nomor lomba yang mencakup lari, jalan cepat, lompat, lempar hingga nomor beregu.
Penambahan nomor ini sekaligus memperluas ruang eksplorasi bagi atlet muda untuk menemukan spesialisasi terbaiknya.