PKM UMY Beri Pelatihan Produksi Keju Artisan Zerowaste

Photo Author
- Senin, 9 Agustus 2021 | 13:50 WIB
Pelatihan - Grace Lestariana Wonoadi
Pelatihan - Grace Lestariana Wonoadi

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Hubungan Internasional/FISIPOL UMY menggelar program Pemberdayaan Perempuan Menuju Produksi Keju Artisan yang Zerowaste dirumah keju Jogja - Sleman mulai Feburari - Juli 2021. Kegiatan diikuti 15 warga terdampak Covid-19 di seputar Rumah Keju Jogja.

Ketua Program Kemitraan Masyarakat (PKM) sekaligus dosen Hubungan Internasional/FISIPOL UMY, Grace Lestariana Wonoadi, SIP., MSi. mengatakan kegiatan bertujuan memanfaatkan whey yang merupakan limbah produksi keju sehingga meningkatkan daya saing Rumah Keju Jogja (RKJ) sebagai produsen keju artisan yang Zerowaste. Selain itu juga memberi peluang usaha kepada perempuan terdampak COVID-19," katanya.

"Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini dibagi dalam dua kegiatan besar. Kegiatan pertama berupa Focus Group Discussion mengenai Zerowaste production dan potensi limbah keju untuk diversifikasi produk RKJ yang bersifat orisinil. Dari sini dikembangkan rancangan alat produksi kerupuk whey yang bersifat tepat guna. Kegiatan kedua berupa pelatihan produksi kerupuk whey bagi warga terdampak Covid-19. Sehubungan dengan keadaan pandemi COVID-19, pelatihan dilakukan dalam dua gelombang dengan jumlah peserta terbatas dan menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Rurui Indirasari selaku ketua Komunitas RKJ mengatakan kerupuk whey adalah ide orisinil dan sangat membumi. Dirinya juga berkomitmen untuk mempertahankan sertifikasi halal yang telah didapat pada periode yang lalu.

"Antusiasme atas gagasan pemanfaatan whey juga datang dari para peserta, pelaku UMKM kuliner. Selama ini whey telah digunakan sebagai pengganti susu, santan, ataupun air kelapa dalam produk kuliner. Namun, membuat kerupuk whey adalah sesuatu yang berbeda. Rasanya unik, tampilannya cantik, harganya pun cukup menjanjikan untuk medukung perbaiki ekonomi keluarga yang terdampak pandemi," katanya.

Tantangan terbesar produksi kerupuk adalah kepastian pengeringan agar terhindar dari ancaman jamur di musim hujan. Oleh karena itu, realisasi pengering kerupuk yang ramah energi dengan harga terjangkau menjadi kebutuhan. "Semoga PPKM segera usai agar kolaborasi Tim PKM Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Janabadra, dan Rumah Keju Jogja serta Hari Mukti Teknik Bantul segera dapat menyelesaikan alat pengering tepat guna ini," pungkasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

UMY Review Program MBKM Menteri Nadiem

Selasa, 28 Desember 2021 | 08:31 WIB

Pembinaan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana

Kamis, 2 Desember 2021 | 06:10 WIB

BEM KM UMY Gelar FGD Tentang Demokrasi Indonesia

Selasa, 26 Oktober 2021 | 18:08 WIB

PKM UMY Latih Deteksi Dini Kanker Payudara

Kamis, 2 September 2021 | 06:40 WIB

PKM Kedokteran Gigi UMY Gelar Penyuluhan Kesehatan

Rabu, 1 September 2021 | 18:45 WIB
X