YOGYA, KRJOGJA.com - Program Pengabdian Masyarakat Berbasis Perserikatan Muhammadiyah (PPM Muhammadiyah) berlangsung di organisasi 'Aisiyah Cabang Wirobrajan, Rabu 17 Juni 2020. Kegiatan tersebut mengusung tema 'Keseteraan Gender sebagai Kunci 'Aisiyah Berkemajuan'.
Inisiator kegiatan, Nur Azizah, dosen Hubungan International Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengatakan, kegiatan yang berlangsung di Gedung Dakwah PCM Wirobrajan ini diikuti 40 peserta. Ia berharap program dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini bisa berkelanjutan. Dia juga mengharapkan organisasi ‘Aisyiyah bisa berpikiran maju.
“Tidak hanya mengikuti apa yang sudah ada, misalnya sebagai perempuan bukan hanya perempuan mengurus urusan rumah tangga saja tetapi juga harus berdaya, dan berani untuk berpartisipasi di berbagai bidang termasuk bidang ekonomi, ketika perempuan tidak mempunyai kemampuan ekonomi maka akan sulit untuk berpartisipasi dibidang lain, termasuk di masyarakat dan politik,†ucapnya.
Nur Azizah menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada ‘Aisyiyah yang telah menyambut tim pengabdian masyarakat HI UMY dengan penuh antusiasme. Menurut dia, program pemberdayaan perempuan di organisasi ‘Aisyiyah sangat perlu dilakukan dan ditingkatkan.
“Oleh karena itu, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membantu ibu-ibu organisasi ‘Aisyiyah untuk membuat perekonomian mandiri dengan membuka kedai BUEKA atau Bina Usaha Ekonomi Keluarga ‘Aisyiyah untuk menjual sembako seperti beras,gula, minyak goreng dan sebagainya,†ujar dia melalui keterangan tertulis kepada KRjogja.com.
“Sembako itu pasti dibutuhkan, namun sekarang harus kreatif untuk menjual sembako, karena semua orang menjual sembako, tetapi ada yang laris dan ada yang tidak. Kita bisa memanfaatkan network untuk terus menghidupkan kedai itu, harus ada daya saing yang bagus, jangan sampai kita membeli karena hanya keterpaksaan, kalau mempunyai daya saing bisa dikelola secara profesional,†kata dia. (*)