MAGELANG, KRJOGJA.com - Sebanyak 50 orang anggota Sanggar Kethoprak Santiaji dan Karangtaruna Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang mengikuti workshop produksi film. Peserta yang tergabung dalam Komunitas Video Ant Black tersebut mengikuti kegiatan yang menjadi bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Muhamamdiyah Yogyakarta.
Workshop sendiri berlangsung Januari - Juli 2020. Tujuan kegiatan ini sediri merupakan upaya dari Desa Sumber dalam melakukan promosi potensi desa wisata edukatif. "Kegiatan ini juga mendekatkan dan menumbuhkan kecintaan anak muda terhadap seni tradisi dengan cara pengalihwahanaan seni tradisional menjadi film," kata inisiator kegiatan Budi Dwi Arifianto SSn MSn, Dosen Fisipol UMY dalam siaran pers yang diterima Krjogja.com.
Menurut Budi Arifianto, pelatihan yang diberikan mulai dari teknis pembuatan skenario. Kemudian pelatihan manajemen produksi film mulai dari development, pre production, production, post-production dan distribution. "Keseluruhan tahapan membutuhkan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan evaluasi agar produksi film dapat efektif dan efesien," kata Budi Arifianto.
Peserta juga mendapat pelatihan penggunaan peralatan produksi karena hal tersebut menjadi salah satu kunci dari kesuksesan produksi film. Melalui penguasaan peralatan pula, beragam pesan dapat disampaikan dengan lebih komunikatif.
Selain itu tim PKM UMY juga memberikan seperangkat alat editing. Pemberian peralatan post produksi film berupa komputer PC merupakan barang yang bermanfaat dalam keberlanjutan produksi film secara mandiri oleh mitra setelah pelaksanaan program ini. Alat perekam suara adalah peralatan vital untuk menghasilkan film yang berkualitas baik.
"Produksi ini didasarkan pada media digital telah membuka kanal kanal informasi dan konten yang sangat demokratis. Sehingga promosi melalui konten film yang didistribusikan melalui internet menjadi pilihan yang tepat untuk menggerakkan ekonomi kreatif pada lingkup inisiasi desa wisata edukatif di Desa Sumber," papar Budi Arifianto. Kegiatan ini juga merupakan pengembangan dari Ndeso Film Festival yang diadakan komunitas di Desa Dukun.
Sekretaris Desa Sumber Eko Kalisno mengatakan, setelah diadakankanya PKM yang terdahulu tentang pengelolaan festival dan produksi film, pihaknya berinisiatif membuat film yang mengkolaborasikan angkatan muda pencinta video dengan para sesepuh dari Sanggar ketoprak Santiaji yang ada di Desa Sumber. “Cerita “Bariem†merupakan naskah orisinal dari para seniman ketoprak dari desa kami, sengaja dipilih sebagai wujud nguri nguri kabudayan dengan cara yang lebih milenial," ujar Eko. (*)