BANTUL, KRJOGJA.com - Sebanyak 20 warga Dusun Sambeng II, Desa Poncosari Kecamatan Srandakan, Bantul mengikuti pelatihan mengelola sampah rumah tangga secara mandiri melalui bank sampah. Program ini diselenggarakan oleh tim Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pengembangan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bukan hanya mengolah, namun peserta juga membuat kerajinan tangan dari barang bekas.
Program KKN di Dusun Sambeng II dilaksanakan oleh Dosen Program Vokasi D3 Akuntansi UMY Desi Susilawati SE MSc CTA. "Dengan diadakannya program bank sampah ini, diharapkan muncul kesadaran dari masyarakat khususnya Dusun Sambeng II untuk tidak membuang sampah sembarangan dan sampah dapat dijadikan sebagai penghasilan tambahan," kata Desi Susilawati selaku Dosen Pembimbing Lapangan dalam keterangan pers yang diterima KRJogja.com, Jumat (31/01/2019). Sasaran program adalah anggota Bank Sampah Amanah dan yang belum menjadi anggota.
Menurut Desi, Â pengelolaan sampah secara mandiri tidak berhenti hanya pada menjual sampah kepada pengepul. Namun, dapat dilakukan dengan mengubah barang bekas menjadi produk yang menarik.
Sehingga KKN PPM UMY yang merupakan program dari   Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UMY mengadakan pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari barang bekas diubah menjadi barang/ produk bernilai jual tinggi dan menambah nilai ekonomis dari sampah tersebut.
Program ini mampu meningkatkan keterampilan ibu ibu Dusun Sambeng II. Sampah dan permasalahannya tidak akan habisnya, identik dengan bau, kotor dan sumber berbagai penyakit. Namun, jika dikelola dengan baik dapat menjadi produk bernilai ekonomis tinggi dan menjadi sumber penghasilan tambahan.
Ketua Bank Sampah “Amanah†Ibu Sumirah mengatakan, dilaksanakannya bank sampah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai menjaga kebersihan lingkungan. Bank sampah yang sudah berjalan satu tahun ini memang masih sedikit nasabahnya.
"Namun kami mencoba membangkitkan kepedulian warga masyarakat untuk menjaga kebersihan dan dapat mengelola sampah secara mandiri yang nantinya dapat dipergunakan untuk penghasilan tambahan," ujarnya. (*)