pengabdian-umy

PPM-Muhammadiyah Bekali Muballigh PCM Pleret 'Metode Tsaqifa'

Kamis, 5 Agustus 2021 | 17:45 WIB
IMG_3389 - Cahyo Setiadi

Program Pengabdian Masyarakat Berbasis Perserikatan Muhammadiyah (PPM-Muhammadiyah) UMY diwilayah Kepanewon Pleret, Bantul menggelar program Peningkatan Kapasitas Muballigh Muhammadiyah Plered Dalam Upaya Pemberantasan Buta Aksara Qur'an. Kegiatan bertempat di Gedung Dakwah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pleret di Kepanewon Pleret, Bantul, Jum'at, 2 April 2021, diikuti 30 orang muballigh di lingkungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pleret.

Penanggungjawab kegiatan PPM-Muhammadiyah dari jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UMY, Fahmi Irfanudin, Lc. M.S.I mengatakan kegiatan ini meningkatkan kapasitas muballigh dalam mengajarkan cara membaca Al-Quran dengan metode Tsaqifa.

"Kegiatan dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan karena dilaksanakan dalam kondisi di tengah pandemi. Jumlah peserta dibatasi 30% kapasitas ruangan yaitu 30 orang. Selaing itu, semua peserta wajib mencuci tangan saat memasuki ruangan kegiatan. Mereka juga diharuskan mengenakan masker dan menjaga jarak," katanya.

Ditambahkan pengisi materi kegiatan yaitu Ustadz Umar Taqwin yang merupakan pencipta Metode Pengajaran Al-Quran Tsaqifa. Beliau dibantu salah seorang ustadz senior dari Lembaga Pengajaran Metode Tsaqifa. Berdasarkan penjelasan Ustadz Umar, Metode Tsaqifa tidak akan menjadikan orang yang diajarkan langsung menjadi bisa, tetapi mereka yang diajar dengan metode ini dapat lebih cepat dalam membaca Al-Quran.

Dalam metode Tsaqifa, pengajaran dilakukan dalam 9 tahapan. Tahap pertama yaitu pengenalan 18 huruf hijaiyah dan perubahannya. Kedua pengenalan 10 huruf hijaiyah dan perubahannya. Tahap ketiga pengenalan tanda baca fathah, kasroh dan dhommah. Tahap keempat yaitu pengenalan harokat/tanda baca tanwin. Tahap kelima yaitu pengenalan bacaan panjang (Mad). Tahap keenam yaitu pengenalan harokat sukun (bacaan mati). Tahap ketujuh pengenalan huruf dobel (tasydid). Tahap kedelapan: latihan membaca. Terakhir, tahap kesembilan yaitu tajwid terapan metode Tsaqifa.

Kesembilan tahapan tersebut dapat dilakukan dalam 5 - 7 pertemuan. Antar pertemuan tersebut tidak boleh berdekatan untuk memberikan jeda waktu bagi pembelajar dalam mencerna atau menyerap pengetahuan yang didapatkan setiap pertemuan.

Semua peserta menyatakan puas dengan pelatihan yang diadakan. Mereka juga tertarik untuk menerapkan Metode Tsaqifa di lingkungan mereka mengajarkan mengaji Al-Quran.

Perwakilan Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Bapak H. M. Sapari, S.Ag. menyambut baik kegiatan pelatihan dan berharap para muballigh dapat menerapkan metode Tsaqifa sehingga dapat masyarakat yang dibina bisa membaca al-Quran dengan baik.

Demikian pula Bapak Prapdiyana merasa pelatihan pengajaran membaca al-Quran yang efisien memang diperlukan untuk para muballigh agar dapat lebih baik lagi dalam mengajarkan pembacaan al-Quran.

Tags

Terkini

UMY Review Program MBKM Menteri Nadiem

Selasa, 28 Desember 2021 | 08:31 WIB

Pembinaan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana

Kamis, 2 Desember 2021 | 06:10 WIB

BEM KM UMY Gelar FGD Tentang Demokrasi Indonesia

Selasa, 26 Oktober 2021 | 18:08 WIB

PKM UMY Latih Deteksi Dini Kanker Payudara

Kamis, 2 September 2021 | 06:40 WIB

PKM Kedokteran Gigi UMY Gelar Penyuluhan Kesehatan

Rabu, 1 September 2021 | 18:45 WIB