Ancaman Mikroplastik Sudah Berada Dekat dengan Kehidupan Manusia Sehari Hari

Photo Author
- Minggu, 19 Juni 2022 | 07:10 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Mikroplastik merupakan partikel plastik atau fiber dengan ukuran kurang dari 5 mm,dalam webinar Mengenal Mikroplastik dan Dampaknya pada Lingkungan dan Kesehatan yang digelar oleh AJI Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Ada dua tipe mikroplastik, yakni primer dan sekunder. Mikroplastik primer diproduksi dalam ukuran yang sangat kecil, contohnya polyethylene microbeads yang banyak terdapat pada produk-produk perawatan tubuh dan kecantikan. Sedangkan mikroplastik sekunder berasal dari degradasi plastik sekali pakai yang berukuran lebih besar.

Peneliti Mikroplastik Universitas Katholik (Unika) Soegijparanata Semarang Inneke Hartoro menjalaskan bahwa plastik dalam ukuran mikro itu telah banyak masuk ke dalam tubuh manusia, salah satunya melalui saluran konsumsi atau pencernaan.

"Ini dari area atau lingkungan yang terpolusi mikroplastik kemudian masuk ke rantai makanan, mulai dari organisme yang levelnya paling rendah sampai organisme yang levelnya paling tinggi, kemudian kita makan," kata Inneke.

Inneke menjelaskan sifat mikroplastik yang ubiquitos atau ada di mana-mana. Bahkan, mikroplastik sudah ditemukan di berbagai bahan makanan. "Ada seafod, garam, madu, gula, buah, dan sayur," ungkapnya.

Peneliti Pusat Riset Kimia Maju Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andreas, juga menyampaikan hal yang sama. Dia juga menyampaikan sampai sekarang belum ada regulasi yang mengatur standar terkait dengan jumlah mikroplastik dalam satu produk pangan olahan.

“Karena, kalau dihitung sebagai jumlah itu tidak fair. Hal itu disebabkan dalam ada produk itu yang mungkin ada serpihan mikroplastiknya kecil-kecil dan jumlahnya 10, sedangkan produk lain serpihannya cuma satu tapi panjang. Itu kan tidak fair kalau dihitung dari jumlah mikro plastiknya. Jadi, tidak fair juga kalau jumlah itu dijadikan patokan,” tukasnya.

Karenanya, kata Andreas, negara-negara di dunia juga masih belum ada yang menentukan regulasi terkait dengan jumlah mikroplastik dalam satu produk pangan olahan. Menurutnya, mikroplastik yang ukurannya terlalu kecil tidak bisa dilihat secara visual dengan mata, tapi harus menggunakan alat bantu misalnya mikroskop.

“Tetapi, itu kan baru terduga apakah memang betul itu material plastik. Nah, untuk bisa memastikan itu material plastik, harus dilakukan pengujian secara instrumentasi. Jadi, semakin banyak informasi yang dirangkum untuk memastikan sesuatu itu adalah mikroplastik, akan semakin meningkatkan validitas dalam kita memastikannya,” katanya.(Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X