BANTUL, KRJOGJA.com - Tersangka NA (25), pelaku kasus sate beracun yang sempat menghilangkan nyawa korban anak pekerja Ojek Bandiman, Senin (7/6/2021) menjalani rekonstruksi. Untuk menghindari kerumunan massa, rekontruksi dilakukan di halaman Mapolres Bantul.
Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi S SIK MH menjelaskan, hasil rekonstruksi atau reka ulang tersebut untuk melengkapi BAP yang akan dikirim ke Kejari. "Setelah lengkap, BAP segera kami kirim ke kejaksaan agar proses penanganan kasus sate beracun ini segera tuntas," jelas Kapolres Bantul.
Ditanya tentang seorang yang oleh tersangka disebut-sebut sebagai orang yang mengajari tersangka mencapurkan racun sianida pada sate, berinisial R, menurut Kapolres Bantul masih dalam pelacakan. Karena keterangan saksi-saksi belum bisa membantu melacak keberadaan R, maka hingga kini R masih status Daftar Pencarian Orang (DPO).
Sementara jalannya rekonstruksi yang dipimpin Kasatreskrim Polres Bantul AKP Ngadi SH MH didampingi Kanit yang menangani kasus tersebut Iptu Supriyadi SH MM berlangsung hingga 35 adegan. Adegan awal dimulai ketika tersangka membeli sianida lewat online. Adegan berikutnya tersangka berangkat kerja dari rumahnya di Piyungan ke tempat kerjanya di Umbulharjo Yogya.
Selanjutnya tersangka membeli sate setelah ganti pakaian baju gamis dan menggunakan sepeda motor pinjaman milik temannya Agus.
Pada adegan ke 17-18 tersangka menyerahkan sate kepada pengemudi ojek Bandiman agar dikirim ke rumah Tomi di Sembungan sambil membayar ongkos Rp 30.000 mestinya hanya Rp 25.000, tanpa aplikasi.
Dalam reka ulang lainnya, saksi pengemudi ojek Bandiman menyerahkan sate di rumah Tomi tetapi oleh istri Tomi ditolak karena tidak kenal pengirimnya. Kemudian sate dibawa pulang oleh Bandiman dan dimakan keluarganya, tetapi ternyata satenya beracun dan menewaskan satu anaknya.
Hari berikutnya ketika tersangka mendengar berita adanya anak pengemudi ojek meninggal karena makan sate beracun, tersangka membuang pakaian gamis dan kerudungnya ke bak sampah dekat tempat kerja. Hal tersebut untuk menghilangkan jejak.
Meski berusaha menghilangkan jejak, namun akhirnya kasus sate beracun terungkap dan tersangka ditangkap. Hingga saat ini tersangka masih dalam penahanan dan menunggu proses persidangan.(Jdm)