MAKASSAR, KRJOGJA.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli mengatakan, dua pelaku bom Katedral Makassar yang diketahui pasangan suami istri, mendapatkan pengetahuan soal meledakkan bom dari media sosial.
Tidak hanya itu, menurut Boy, pengetahuan yang mereka gali lewat sosial media turut dikembangkannya sendiri untuk membuat bahan peledak.
"Ada informasi online training di media sosial yang dikembangkan mereka. Mereka kembangkan tata cara membuat bahan peledak," kata Boy dalam keterangannya di Makassar, Senin (29/3/2021).
Selain itu, lanjut Boy, terdapat pihak lain yang berperan sebagai pendukung kedua suami-istri tersebut.
Boy merinci, jumlah pelaku sekitar dua sampai tiga orang dan berasal dari jaringan yang sama dengan kedua pelaku.
"Langkah penegakan hukum sudah dilakukan oleh penyidik Polri dan densus 88, estimasi 2 hingga 3 orang, peran mereka masing-masing, mereka adalah jaringan yang sama," jelas Boy.(*)