SEMARANG, KRJOGJA.com - Lima kasus kriminal menonjol yang cukup mereshkan masyarakat terjadi berhasil diungkap Polda Jateng. Kelima kasus itu, menurut Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Pol Wihastono Yoga Pranoto meliputi kasus curas, curat berbagai modus serta pemalsuan dokumen kendaraan bermotor.
Wihastono yang didampingi Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Jateng AKBP R Fidelis Purna Timoranto, Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Jateng AKBP Parisian Herman Gultom menjelaskan, kasus pertama yaitu pencurian dengan pemberatan(curat) spesialis toko modern. Salah satunya terjadi di Banyumas. Pelaku berjumlah 2 orang menggunakan modus mengancam dengan senjata tajam. Selanjutnya di Gumilir dengan modus membobol ATM Bank di dalam toko tersebut. Barang Bukti yang diamankan uang tunai Rp 1 milyar.
"Modus Operandi pelaku pura-pura membeli kemudian menyekap penjaga toko," jelas Wihastono, Rabu (16/9/2020).
Kasus selanjutnya adalah pembobolan rumah milik Tresna Hukmara di Desa Purbo, Bawang, Kabupaten Batang. Petugas mengamankan uang senilai Rp 433.000.000, 11 Unit KBM, 4 motor, Kulkas dan mesin cuci.
Kasus lain, pencurian spesialis KBM Mitsubishi L-300 yang terjadi pada Rabu (2/9/2020) lalu di Demak. Tersangka berjumlah 6 orang dan 3 masih DPO. Kerugian ditaksir mencapai Rp 130 juta.
"Pelaku memang spesialis mencuri mobil L-300 dengan alasan lebih mudah untuk dilakukan pencurian dan menjualnya lebih cepat," ungkap Wihastono.
Kasus perusakan pintu mobil dan pecah kaca melibatkan dua pelaku terjadi Jumat (28/8/2020) di Rest Area Km 429 Ungaran dan Jalan Raya Wilkum Polres Ungaran dengan total kerugian Rp 2 juta.
Ada juga kasus perampokan Toko Tony Mustika di Blora. Modus pelaku mengancam karyawan toko emas dengan menodongkan pistol mainan. Melihat para karyawan ketakutan, pelaku lain kembali berulah dengan menggunakan senjata tajam sejenis clurit memecah kaca etalase, yang dipakai memajang perhiasan. Pelaku menguras 117 buah perhiasan emas berbagai model dengan berat 779,43 gram senilai Rp 274 juta.
Dari beragam kasus tersebut pihak kepolisian Polda Jawa Tengah merespon cepat dengan menggerakkan anggota tiap polres. Kasus ini kini terus dikembangkan untuk mencari keterlibatan pihak lain.(Cry)