Identitas Mayat Penyerang Wakapolres Karanganyar Dikenal, Warga Tolak Pemakaman

Photo Author
- Senin, 22 Juni 2020 | 17:10 WIB
Peti jenazah Karyono Widodo keluar dari kamar mayat RS Bhayangkara untuk dimakamkan di TPU Kedungmundu Semarang. (Foto: Sukaryono)
Peti jenazah Karyono Widodo keluar dari kamar mayat RS Bhayangkara untuk dimakamkan di TPU Kedungmundu Semarang. (Foto: Sukaryono)

SEMARANG, KRJOGJA.com - Identitas pelaku penyerangan terhadap Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni serta dua orang lainnya Bripda Hanif Ariyono dan Jarot Broto Sarwono di pintu masuk jalur pendakian Gunung Lawu di Cemoro Kandang, Desa Gondosuli Tawangmangu, Minggu (21/6/2020) yang semula tidak dikenal KINI telah terungkap. Pelaku dikenal bernama Karyono Widodo (47) asal Madiun (Jatim).

Mayat Karyono Widodo, Senin (22/6/2020) sore dimakamkan di TPU Kedungmundu Semarang setelah diotopsi di RS Bhayangkara Semarang. Sebelumnya, Karyono Widodo yang mengalami luka tembak dari lokasi penyerangan di kawasan pendakian Cemoro Kandang, Desa Gondosuli Tawangmangu dikirim ke RS Karanganyar. Namun, Karyono Widodo sebelum ditangani ahli medis merenggang nyawa karena kehabisan darah.

Mengapa jenazah tidak dimakamkan di makam umum daerah asal Madiun? Direktur Reskrim Um Polda Jateng Kombes Kombes Pol R Y Wihastono Yoga Pranoto menyebutkan karena ada penolakan dari warga setempat.

"Warga di sekitar pemakaman di Madiun menolak pemakaman jenazah Karyono Widodo. Dan, pihak ahli waris akhirnya soal pemakaman menyerahkan kepada Polda Jateng," ungkap Dir Reskrim Um Polda Jateng.

Sementara ahli waris almarhum Karyono Widodo diwakili Rochman Budi Santoso yang seorang diri mendatangi RS Bhayangkara Semarang menyetujui adiknya itu dimakamkan di TPU Kedungmundu, Semarang. "Ahli waris soal pemakaman semua menyerahkan ke Polda Jateng," ucap Rochman Budi Santoso.

Ia ketika ditanya terkait sepak terjang adiknya,Karyono Widodo enggan memberi keterangan secara gamblang. Ia cuma menjelaskan adiknya itu pernah dalam pembinaan Badan Nasional Pembinaan Teroris (BNPT). Dan, pada Juli 2019, pihak BNPT menyerahkan Karyono Widodo kepada keluarga.

"Kami keluarga sudah mengikhlaskan kematian adik saya Karyono Widodo," ucapnya sambil menyinggung ia bersama keluarga mendengar kematian adiknya dari anggota Polsek Karanganyar.

Kasus berdarah itu semula terjadi saat para anggota Polres Karanganyar melakukan susur jalur pendakian dalam rangka HUT Bhayangkara ke-74. Rombongan berniat memungut sampah di jalur tersebut. Belum jauh dari posko Cemoro Kandang, tiba-tiba OTK menyerang Kompol Busroni dengan sebilah sabit. Secara refleks, korban menggunakan lengan kiri untuk menangkisnya. Pelaku tambah beringas meski telah menggoreskan senjata tajam ke lengan kiri Wakapolres.

Bripda Hanif Ariyono, sopir Wakapolres Kompol Busroni juga terluka saat melindunginya. Ia mengalami luka robek di leher sebelah kanan dan punggung. Seorang warga sipil juga diserang pelaku saat berusaha melumpuhkannya. Warga sipil tersebut dari unsur sukarelawan, yakni Jarot Broto Sarwono yang mengalami luka sobek di lengan kanan dan punggung.(Cry)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X