MANAMA, KRJOGJA.com – Kerja sama KBRI dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Manama membeikan bantuan untuk warga negara Indonesia (WNI) yang berada di negeri tersebut dan terkena dampak covid-19. Dari DWP KBRI Manama, bantuan diserahkan Ketua Retnani Yuniarti kepada Dubes RI di Bahrain Rahardjo NS dan selanjutkan diserahkan pada Ketua Satgas Covid-19 KBRI Bahrain di Manama, Firdauzi Dwiandika yang juga kepala kantor KBRI untuk dibagikan pada warga.
Melalui sambungan telepon dengan KRJOGJA.com, Minggu (19/4/2020) Dubes RI untuk Bahrain, Rahardjo NS menyebutkan saat ini yang terdaftar mengajukan diri 48 orang. Namun diperkirakan menurut Rahardjo akan terus bertambah. Mengingat data peminta bantuan yang sudah masuk.
“Kami masih memproses dan verifikasi terlebih dulu,†sebutnya. Bantuan yang diberikan KBRI Manama tersebut paket A berisi sembako minyak goreng, telor, gula pasir dan mie instan. Sedang paket B, berisi masker, hand sanitizer dan sarung tangan.
Disebutkan, bantuan diprioritaskan kepada yang sudah lansia, disabilitas dan warga yang sakit, korban pemutusan hubungan kerja (PHK), unpaid leave, pemotongan gaji dan usaha yang ditutup. Selain itu, bantuan juga diberikan pada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang melarikan diri dari majikan atau korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
“Saat ini di Bahrain terdapat sekitar 7.000 WNI dimana 80 persen di antaranya pekerja rumahtangga (PRT). Sementara Bahrain masih menerapkan pelbagai kebijakan pengetatan di dalam negeri,†tandas Rahardjo. Hal ini terkait dengan masih banyak kasus aktif baru yang ditemukan. Artinya, lanjut Dubes RI, penanganan aksus wabah covid-19 masih jauh dari selesai.
Rahardjo menambahkan selain 80 persen WNI yang berprofesi sebagai PRT, Sebagian besar bekerja di sekotr swasta seperti perhotelan, perusahaan swasta, toko, restoran, awak kapal, perusahaan penerbangan, IT dan juga kantor pemerintah. Sektor-sektor yang disebutnya cukup rawan ada pengetatan pekerja di masa pandemi korona ini. (Fsy)