Butet Kenang Djoko Pekik, Terakhir Berjumpa di Omah Petroek

Photo Author
- Sabtu, 12 Agustus 2023 | 15:34 WIB
Gambar Djoko Pekik yang dilukis Hano Airlangga (Tangkapa layar lukisan Hano Airlangga)
Gambar Djoko Pekik yang dilukis Hano Airlangga (Tangkapa layar lukisan Hano Airlangga)

BANTUL - Pelukis penanda jaman, Djoko Pekik tutup usia, Sabtu (12/8/2023) pagi di RS Panti Rapih Yogyakarta. Kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi dunia seni rupa tanah air, karena karya-karyanya yang luar biasa.

Salah satu sahabat yang juga seniman, Butet Kartaredjasa turut mengenang Djoko Pekik yang dinilainya sebagai bagian dari perjalanan seni rupa di Yogyakarta. Ia mengaku mendapatkan kabar kepergian sang maestro pagi hari tadi dan akan mengunjungi rumah duka untuk memberikan penghiburan pada keluarga.

"Pak Pekik itu bagian dari sejarah seni rupa Jogja, peran beliau nggak perlu saya terangkan lagi. Saya mendapat kabar setelah beliau meninggal, tapi saya baru bisa kesana nanti malam karena ada pekerjaan yang lain. Pak Pekik akan dimakamkan besok, Minggu (13/8/2023)," ungkap Butet.

Baca Juga: Pelukis Djoko Pekik Tutup Usia

Butet mengaku terakhir bertemu Djoko Pekik pada bulan Juli lalu di Omah Petroek Pakem. Saat itu ia hadir saat Romo Sindunata meresmikan patung di museum hidup yang ada di utara Jogja itu.

"Terakhir ketemu dengan Pak Pekik itu sekitar bulan Juli di omah Petruk waktu itu. Dia muncul ke publik terakhir itu pas ketemu saya pada saat di omah Petruk, waktu itu Romo Sindhunata sedang meresmikan patung. Nah patungnya Djoko Pekik dipasang di Oemah Petroek bulan Juli setelah ulang tahun Bentara Budaya," lanjutnya.

Djoko Pekik dikenang Butet memiliki lukisan yang ikonik, di antaranya 21 lukisan celeng yang salah satunya laku 1 miliar pada tahun 1998 silam. Terakhir menurut Butet, Djoko Pekik melukis Petruk Jadi Ratu yang menjadi karya simbolis di masa-masa terakhirnya.

"Pak Pekik memang sudah lama gak melukis Celeng, lukisan ke-21 tentang celeng mati itu bukan juga lukisan terakhir. Sudah tidak melukis celeng tetap melukis tetapi simbolik salah satunya tentang Petruk jadi Ratu. Disaat terakhir beliau masih terus melukis simbolis-simbolis," tandasnya.

Baca Juga: Melihat Lukisan Sultan HB IX, Gusti Prabu Kusumo Terharu

Djoko Pekik lahir di Purwodadi 2 Januari 1937. Ia menimba ilmu di Akademi Seni Rupa Indonesia pada 1957-1962.

Djoko Pekik dikenal luas pada 1998 saat sebuah lukisan berjudul Berburu Celeng laku terjual senilai Rp 1 miliar. Angka tersebut begitu besar pada tahun tersebut dan masih menjadi fenomenal hingga saat ini.

Pada 1965-1972, Djoko Pekik diketahui pernah dipenjara sebagai tahanan politik karena bergabung dengan Lekra, yang saat itu diidentikkan dengan PKI. Usai bebas, Djoko Pekik memutuskan terus berkarya hingga akhir hayat meski sempat mengalami kesulitan hingga 30 tahun karena cap masyarakat.(Fxh)

 

Artikel Selanjutnya

Pelukis Djoko Pekik Tutup Usia

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Primaswolo Sudjono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X