Kembangkan Potensi Daerah, Kemendikbudristek Dorong Penguatan Ekosistem Kemitraan

Photo Author
- Kamis, 24 Agustus 2023 | 06:51 WIB
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek mengumumkan peluncuran Program Penguatan Ekosistem Kemitraan. (Rini Suryati)
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek mengumumkan peluncuran Program Penguatan Ekosistem Kemitraan. (Rini Suryati)


krjogja.com - JAKARTA - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek mengumumkan peluncuran Program Penguatan Ekosistem Kemitraan guna mendorong pengembangan inovasi berbasis potensi daerah. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap dinamika perubahan, dengan menempatkan pendidikan vokasi sebagai motor pengembangan daerah.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, mengatakan Langkah yang dilakukan ini merupakan awal dari upaya mengokohkan ekosistem kemitraan yang inovatif, dengan menggali potensi daerah.

"Ini merupakan langkah serius kami dalam memajukan bidang vokasi," ujar Kiki dalam acara peluncuran di Hotel Millenium, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa (22/8/2023).

Ia juga mengatakan bahwa setiap daerah sejatinya memiliki potensi dan peluang unik, sehingga penting untuk mendorong kemitraan dari tingkat lokal.

"Kami merancang ekosistem ini agar setiap lembaga pendidikan vokasi dapat secara efektif membangun kerja sama di wilayahnya. Itulah tujuannya," terangnya.

Program ini mendapat dukungan kuat dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dalam hal pendanaan. Dari segi regulasi, pemerintah daerah (Pemda) berkolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) turut terlibat.

"Peran industri dalam daerah akan didukung oleh KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia), semua tahapan ini tentu dengan koordinasi dari Kemenko PMK (Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)," tambahnya.

Untuk tahun pertama program, Kemendikbudristek menargetkan fokus pada perencanaan tenaga kerja dan inovasi di 27 provinsi, dengan alokasi anggaran sekitar Rp 600 juta hingga Rp 1 miliar. Kiki menjelaskan bahwa program ini akan mengutamakan aspek vokasional pada tahun pertama, sementara tahun-tahun berikutnya akan mengalami penyesuaian yang lebih spesifik.

"Dalam tahun kedua, kami akan mengimplementasikan rencana-rencana yang telah dirancang, sementara hasil konkretnya baru dapat dinilai pada tahun ketiga karena proses implementasi memerlukan waktu lebih dari satu tahun," jelas Kiki.(Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X