Krjogja.com - PURBALINGGA - Keberhasilan Pemkab Purbalingga menurunkan angka stunting berbuah insentif fiskal Rp 6.186.796.000 dari pemerintah pusat.
Wakil Presiden Maruf Amin menyerahkan langsung penghargaan berupa insentif fiskal itu dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting di Istana Wakil Presiden, Jumat sore, (6/10/2023). Dalam acara itu, wapres selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Nasional didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin , Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.
"Alhamdulilah, kerja keras kita dalam menurunkan stunting mendapatkan apresiasi berupa insentif yang menambah kapasitas fiskal kita," tutur Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) melalui saluran WhatsApp, usai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting di Istana Wakil Presiden, Jumat petang.
Pada acara tersebut, Kabupaten Purbalingga menjadi salah satu dari 55 kabupaten/kota yang menerima penghargaan berupa insentif fiskal sebagai daerah yang berhasil menurunkan angka stunting di atas capaian nasional. Tiwi menyebutkan pencapaian itunmerupakan hasil kerjasama semua stakeholder yang berkemauan dan bekerja keras menekan angka stunting.
"Saya berterimakasih kepada jajaran pemerintah kabupaten, kecamatan sampai desa, para kader kesehatan dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam penurunan stunting," ujarnya.
Tiwi merinci, pada 2021, di Purbalingga terdapat 16.862 anak balita. Terdapat 2.736 balita yang mengidap stunting. Angka itu setara 16,2 persen.
Pada 2022, jumlah balita bertambah menjadi 53213, dan penyandang dengan penyandang stunting 7351 anak (13,8 persen). Hingga Oktober 2023, terdapat 4.9673 balita dan penyandang stunting 6.094 anak (12,3 persen).
"Kami mentargetkan pada 2024 penyandang stunting bisa turun hingga 10 persen," ujar Tiwi.
Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga dr. Jusi Febrianto menyebutkan dengan prevalensi stunting di Purbalingga per Oktober 2023 sebesar 12,3 persen menunjukkan pencapaian yang melampaui target nasional yang dipatok 14 persen pada 2024.
"Pencapaian Purbalingga sudah melampaui nasional. Kami akan berusaha lebih baik lagi," ujarnya.
Jusi memaparkan sejumlaj program kerja riil yang telah dilaksanakan Pemkab Purbalingga untuk menurunkan stunting. Tahun ini ada kegiatan penyediaan 1.067 unit alat antropometri agarp semua posyandu memiliki alat timbang ukur balita yang terstandar dan terkalibrasi.
Ada juga pemberian makanan tambahan bagi balita, replikasi program aksi cegah stunting dan peningkatan kapasitas kader kesehatan. (Rus)