Krjogja.com - BANTUL - Pengurus Pusat Jogja Dadi Siji (DJS) menggelar bakti sosial droping air bersih di Dusun Dringo Girijati Purwosari Gunungkidul. Selain itu dalam program yang didukung Intelmob Brimob Polda DIY, Persaudaraan Setyahati Teratai Kabupaten Bantul itu juga droping air bersih di SD Panggang 3.
Ketua Umum JDS, Handoko didampingi Sekjen JDS , Roni Dewandaru, Selasa (31/10) mengatakan, program baksos droping air bersih tersebut bagian dari kegiatan rutin Jumat Berkah yang sudah digulirkan JDS selama ini.
"Sesuai amanah dari pendiri JDS, Bapak H Muhammad Lutfi Setyabudi, untuk JDS nomor satu yang kita kerjakan ialah kegaitan yang bersifat sosial untuk masyarakat," ujarnya. Sehingga dalam kegiatan ini, selain menyalurkan air bersih untuk masyarakat juga untuk sekolah dasar di Gunung Kidul. Termasuk santunan anak yatim yang selama ini sudah berjalan di Bantul dan sekitarnya.
Oleh karena itu, JDS juga melakukan donasi dari anggota dan berbagai pihak. "Kita terus berkoordinasi, Insyaallah apa yang disampaikan Bapak Pendiri JDS kita Bapak Muhammad Lutfi sudah bisa kita laksanakan," ujarnya.
Dijelaskan, dropping air bersih tersebut merupakan bagian dari program Jumat Berkah yang digulirkan JDS selama ini. "Kami juga ada program santunan anak yatim," jelasnya.
Sekjen JDS , Roni Dewandaru menambahkan, dalam dropping air bersih ini JDS yang didukung berbagai pihak menyalurkan puluhan tangki air bersih untuk Dusun Dringo dan SD Panggang 3.
"Kami berharap JDS menjadi pelopor untuk kegiatan yang positif. Sehingga bisa memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat yang membutuhkan air bersih. Sinergitas ini diharapkan terus bisa berlanjut untuk kegiatan sosial lainnya. Sehingga program JDS terus dirindukan masyarakat karena bisa dirasakan manfaatnya secara langsung," ujarnya.
Venia Agustina Dewi, perwakilan dari SD Panggang 3, mengatakan bahwa program dropping air bersih dari Jogja Dadi Siji sangat bermanfaat untuk mendukung aktivitas di lingkungan sekolah. Karena dengan adanya dropping air tersebut tentu sekolah sudah tidak membeli air lagi.
"Jadi dalam kondisi sekarang ini, air semua beli pakai tangki. Sangat bermanfaat sekali. Kalau kondisi sekarang ini air untuk wudhu saja kurang. Sehingga kira kira dua Minggu sekali harus beli air bersih," jelasnya. Terjadinya krisis air bersih dialami sekolah sejak 3 bulan terakhir. (Roy)
