Krjogja.com - MAGELANG - Borobudur masih diselimuti kabut tipis ketika ribuan peserta lari marathon mulai memadati kawasan situs budaya tersebut, Minggu (19/11/2023) pagi. Di antaranya, ada sosok Atikoh Supriyanti yang tak lain istri capres Ganjar Pranowo.
Yup, Atikoh Ganjar memang dikenal sebagai perempuan pegiat olahraga cardio. Keikutsertaannya pada kegiatan olahraga lari tak perlu diragukan. Event Borobudur Marathon, menjadi gelaran yang tak pernah tidak diikutinya.
Baca Juga: Jumenengan KGPAA Mangkunegoro VI ke 127 Tahun Digelar di Astana Oetara
Pantauan di lokasi, Atikoh datang bersama 4 orang temannya. Mereka mengenakan jersey berwarna ungu muda dengan tulisan Playon Gayeng di bagian dadanya. Ia sempat bertemu dan menyapa para petinggi Yayasan Borobudur Marathon.
Sesaat usai tiba di lokasi lari, Atikoh pun melakukan pemanasan. Tak jarang Ia meladeni permintaan foto dari peserta yang enggan melewatkan kesempatan itu.
"Ibu Atikoh, boleh foto bareng? Mumpung ketemu Bu, semoga finish strong ya Ibu," ujar seorang pelari yang mengaku berasal dari Bandung.
Baca Juga: Festival Sanggul Nusantara, Lestarikan Tradisi dan Kearifan Lokal
Pukul 05.00 WIB tepat, rombongan peserta sebanyak 1.463 pelari marathon termasuk Atikoh Ganjar dilepas oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo.
Atikoh pun berlari sepanjang 42 kilometer. Terpantau, ibu dari Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu ramah menyapa setiap warga yang memberikan aksi dukungan dengan berbagai cara.
"Ibu Atikoh, semangat ibu. Hebat banget kuat lari marathon," teriak seorang ibu di Kecamatan Mungkid saat melihat Atikoh.
Baca Juga: Generali Indonesia Lindungi 10.000 Pelari Borobudur Marathon
Adapun Full Marathon di BorMar 2023 ini bukan kali pertama bagi Atikoh. Sebelumnya; Ia meraih Virgin Marathon di event Pocari Run Bandung tahun 2022. Sementara di ajang world marathon major pertama, Atikoh menyelesaikan FM di Tokyo Marathon awal tahun 2023.
Meski rutin berlari, Istri Capres Ganjar ini mengatakan FM di gelaran BorMar 2023 menjadi pengalamannya yang berat. Terutama karena faktor cuaca dan kurangnya latihan.