Krjogja.com, YOGYA - Pembelajaran elektronik (e-learning) dan transformasi pendidikan tinggi dapat menjadi solusi untuk mengatasi berbagai masalah terbatasnya akses ke pendidikan tinggi, meningkatkan relevansi dan mutu pendidikan tinggi.
E-learning yang merupakan kendaraan transformasi pendidikan tinggi untuk pembangunan SDM unggul, sudah seharusnya dimaksimalkan pemanfaatannya.
Baca Juga: Dikebut, Bagaimana Perkembangan Pembangunan Jembatan Bleki 1 dan 2?
Demikian disampaikan Guru Besar Fakultas Teknik UGM bidang Ilmu Pembelajaran Elektronik (e-learning) Prof Dr Ir Sri Suning Kusumawardani ST MT saat membacakan pidato pengukuhan guru besar dirinya di Balai Senat UGM, Kamis (23/11/2023). Pidatonya berjudul 'E-learning dan Transformasi Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045. Acara pengukuhan guru besar dibuka langsung oleh Rektor UGM Prof dr Ova Emilia MMedEd SpOG PhD.
Menurut Sri Suning, manfaat e-learning dapat dirasakan berbagai pihak yang terlibat, baik peserta didik, pendidik, institusi pendidikan, dunia usaha, dunia kerja, industri, bahkan komunitas dan masyarakat. Manfaat e-learning antara lain fleksibilitas waktu dan tempat, pembelajaran terpersonalisasi, dimungkinkan terjadi kolaborasi global dalam pendidikan, dan lifelong learning.
Baca Juga: Optimalkan Kegiatan, Tim MBKM UAA Realisasikan Kerjasama dengan Dunia Usaha dan Industri
Namun demikian, seiring dengan manfaat yang dihadirkan oleh e-learning, juga tidak bisa mengabaikan tantangan yang ada. Seperti masih ada kesulitan mengakses perangkat dan koneksi internet, tantangan literasi digital, kualitas konten dan desain pembelajaran dan interaksi sosial. "Dalam menghadapi tantangan ini, kita perlu bersama-sama mencari solusi yang inovatif," ujar Sri.
Lebih lanjut dikatakan, setelah melihat manfaat dan tantangan dari e-learning, hal strategis yang musti dilakukan adalah mengembangkan inovasi dalam pembelajaran. Yaitu dengan menghadirkan keunggulan dari aspek humanis dan aspek teknologi perlu diintegrasikan untuk menciptakan ekosistem belajar yang berkualitas dan lebih kondusif terhadap kreativitas. "Berkaitan hal tersebut, kita dapat mempertimbangkan model pembelajaran bauran," katanya.
Baca Juga: Kas Hartadi Anggap Laga Final, Imran Nahumarury Tak Mau Kalah di Yogya
Sri Suning mengatakan, pendidikan tinggi sebagai otoritas keilmuan sudah seharusnya melakukan inovasi dan transformasi di bidang pendidikan, salah satunya pengembangan e-learning yang inklusif untuk mendukung pengembangan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045. (Dev)