Investasikan Dana Rp 21 Miliar untuk Kurangi Sampah Plastik

Photo Author
- Jumat, 24 November 2023 | 18:17 WIB

Krjogja.com - JAKARTA - PT Frisian Flag Indonesia (FFI) bersama Re>Pal, berkomitmen terhadap praktik bisnis berkelanjutan, mengurangi sampah plastik dan mengurangi jejak karbon. Untuk mendukung Indonesia yang lebih hijau dan selaras, FFI menginvestasikan dana sebesar Rp 21 miliar untuk inisiatif penting ini.

Menurut Presiden Direktur PT Frisian Flag Indonesia, Berend Van Wel di Jakarta, Kamis (23/11), sebanyak 50.000 palet daur ulang akan dihasilkan dari limbah yang bernilai rendah dan sulit didaur ulang, dimana 20 persen diantaranya berasal dari multilayer plastik dan sisanya berasal dari kemasan minum karton yang diproduksi oleh FFI dan konsumennya.

“Nantinya palet ini akan digunakan di pabrik Cikarang, sebagai bagian dari penerapan komitmen green manufacturing,” tegasnya.

Dikatakan, saat ini seluruh dunia tengah menghadapi krisis lingkungan yang serius, tidak terkecuali Indonesia. Sepanjang 2022, Indonesia memproduksi sekitar 36 juta ton sampah, dimana 18,1 persen berasal dari limbah plastik (kedua terbesar setelah limbah makanan).

Sementara hampir 36 persen atau sekitar 13 juta ton sampah belum terkelola, padahal ada potensi untuk proses penggunaan ulang dan daur ulang, termasuk sebagai bahan dalam industri atau aktivitas ekonomi lainnya.

“ Kemitraan kami dengan Re>Pal terkait pemanfaatan palet berkelanjutan yang diproduksi, merupakan langkah penting dalam upaya mengurangi dan pemanfaatan kembali sampah plastik, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Bersama-sama, kami berupaya untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia dan generasi mendatang,” paparnya.

Dipaparkan, inisiatif ini sejalan dengan tujuan pemerintah Indonesia. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengajak pelaku industri untuk mengembangkan roadmap pengurangan sampah, dengan tujuan mengurangi sampah hingga 30 persen pada tahun 2029.

Pendekatan proaktif FFI dan kerjasama dengan Re>Pal mencerminkan komitmennya dalam mendukung visi pemerintah dan menciptakan Indonesia yang lebih hijau. Ditambahkan, FFI telah mengembangkan tata rencana yang komprehensif dalam pengelolaan sampah dan mencapai target bebas karbon pada 2050.

Hal ini juga mencakup target keberlanjutan yang besar seperti bebas sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) pada tahun 2023, pengurangan energi dan air lebih dari 15 persen pada tahun 2025, penggunaan energi terbarukan sebesar 40 persen pada tahun 2025, pengurangan emisi CO2 sebesar 40 persen pada tahun 2025, dan mencapai Label D untuk keberlanjutan sebelum tahun 2025, termasuk penggunaan kemasan daur ulang dan mengurangi sampah plastik dalam rantai produksinya.

“Inisiatif FFI menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dan upaya untuk memberikan kontribusi positif dalam menanggulangi isu sampah plastik, sekaligus mengurangi jejak karbon di Indonesia,” kata Berend.

Sementara itu Presiden Direktur PT Re>Pal Internasional Indonesia, Marcus Goldstein mengatakan, memulai kemitraan ini dengan PT Frisian Flag Indonesia dalam misi bersama untuk menanggulangi sampah plastik dan mempromosikan praktis bisnis keberlanjutan.

“Kemitraan ini menunjukkan kekuatan solusi inovatif dan kerjasama industri dalam upaya mengatasi tantangan lingkungan. Membuat langkah perubahan, dengan menyediakan alternatif ramah lingkungan untuk palet konvensional,” tegasnya.

Kerjasama antara FFI dan Re>Pal diwujudkan melalui produksi dan penggunaan 50.000 palet berkelanjutan yang diproduksi Re>Pal, sebagai solusi inovatif yang ramah lingkungan. Produksi palet melalui proses yang efisien dengan memanfaatkan sejumlah besar sampah bernilai rendah yang sulit didaur ulang, termasuk sampah kemasan saset (multi-layer-plastic) dan kemasan karton (Used Beverage Cartons) sehingga dapat mengurangi timbulan sampah di tempat pembuangan akhir.

Palet daur ulang ini akan digunakan di Pabrik FFI di Cikarang, sebagai wujud komitmen besar terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan. Selain itu, palet ini memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan palet kayu dan palet plastik pada umumnya, serta menggunakan lebih sedikit energi dalam proses pembuatannya dibandingkan dengan jenis palet lain. (Lmg)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X