Krjogja.com, YOGYA - Komisioner Bidang Pengaduan dan Mediasi dari KPAI Kota Yogyakarta Ifa Aryani SPsi MPsi mengungkapkan, sebanyak 0,2% dari remaja telah melakukan percobaan bunuh diri di dalam 12 bulan terakhir. Penyebabnya antara lain gangguan mental atau menjadi korban bullying.
Hal ini diungkapkan Ifa Aryani pada Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan SMK Kesehatan Sadewa Yogyakarta di Restoran Taman Pringsewu Yogyakarta, Rabu (6/12). FGD bertema Kesehatan Mental dan Pencegahan Bullying ini diikuti Guru Bimbingan Konseling dari 76 SMP / MTs.
Lebih jauh Ifa Aryani mengungkapkan, orang yang memiliki gangguan mental dan korban bullying biasanya merasakan takut, stres, cemas, depresi, sulit konsentrasi yang menjadikan prestasi bermasalah, panik, sulit tidur, keluhan di organ tubuh, menarik diri dari lingkungan, tidak mau sekolah, mengurung diri serta dendam dan akhirnya menjadi pelaku bully untuk orang lain.
Baca Juga: Pulang Ngaji Gus Iqdam, Soimah didatangi Deny Caknan, Ada Apa?
"Dengan kegiatan FGD ini tentunya dapat mencari solusi khususnya di lingkungan pendidikan dengan melakukan pencegahan bullying yang dilakukan oleh semua pihak baik dari orangtua, masyarakat, lembaga pendidikan dan juga pemerintah, sehingga kejadian bullying tidak terjadi lagi," katanya.
Kepala SMK Kesehatan Sadewa, Drs Eka Setiadi MPd mengatakan, banyaknya kasus bullying, mengakhiri hidup dan lain sebagainya dilakukan oleh anak usia sekolah akibat perkembangan zaman ini bermuara dari mental anak yang tidak sekuat generasi sebelumnya.
Baca Juga: Marak Karena Gibran Salah Ucap, Ini Bahayanya Asam Sulfat Bagi Kesehatan
"Kami mengadakan Focus Group Discussion ini untuk Guru BK SMP / MTs agar peserta didik di sekolah bapak /ibu yang nantinya masuk ke SMK Kesehatan Sadewa dapat memiliki mental sehat sehingga tidak menjadi pelaku atau korban bullying” Imbuhnya.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Dwi Warni Yuliastuti AP MPd dalam sambutannya mengatakan, FG ini sangat bermanfaat bagi ketugasan Guru BK yang menjadi komitmen Kurikulum Merdeka untuk mendampingi peserta didik agar dapat survive menjadi pribadi yang kuat dan tidak rapuh mentalnya untuk generasi mendatang.
Baca Juga: Sebelum Gus Iqdam, Inilah Deretan Ulama Terpopuler di Indonesia
Menurut Dwi Agus Muchdiarto SH MA, Kepala Balai DIKMEN Kab Sleman
kejahatan jalanan yang terjadi sekarang berasal jenjang pendidikan menengah pertama dan menengah atas. Sebagai contoh kejahatan bullying sekarang tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa ke anak tetapi juga sebaliknya.
“Sekarang ditegur sedikit tidak terima, divideo dan diviralkan jadi di zaman ini sudah tidak ada manajemen marah adanya manajemen memaafkan” Imbuhnya.
Selain menyampaikan materi FGD, SMK Kesehatan Sadewa juga menginformasikan terkait Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2024/2025 yang telah dibuka Gelombang I pada Bulan Oktober lalu. Sedikit yang disampaikan oleh Ibu Elis Novika Santi, S.Kep.Gr. selaku Wakasek Kesiswaan adalah tentang Pendaftaran, Prestasi Peserta Didik, Kegiatan Kesiswaan, dan Mitra Kerjasama dengan DUDIKA. (Fie)