Krjogja.com - SLEMAN - Pemandangan tak biasa terjadi di momen Wisuda Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Kamis (21/12/2023) kemarin. Sebuah robot humanoid muncul mengantarkan pimpinan universitas dan juga membantu membawakan ijazah para lulusan.
Robot ini ternyata bernama AGVIND dan merupakan hasil inovasi UNU Yogyakarta berkolaborasi dengan PT Stechoq Robotika Indonesia. Robot Automatic Guided Vehicles (AGV) ini berbasis sensor LIDAR. Bukan tanpa sebab robot ini hadir, yakni karena UNU Yogyakarta hendak menunjukkan tantangan masa depan di mana teknologi mulai berperan besar dalam kehidupan manusia dan UNU Yogyakarta beserta civitas dan lulusannya siap menghadapinya.
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Widya Priyahita mengatakan dalam proses yang dilaksanakan kemarin, ada 274 sarjana yang diwisuda dalam Sidang Senat Terbuka. 274 lulusan tersebut berasal dari 11 program studi (prodi) di UNU Yogyakarta.
Widya menyatakan para sarjana UNU Yogyakarta disiapkan untuk mengisi bidang-bidang yang selama ini belum banyak digarap oleh NU, seperti teknologi dan keuangan. "Tantangan NU mencetak sebanyak mungkin profesional, sehingga ke depan kontribusi NU semakin besar dan luas di banyak bidang. UNU Yogyakarta menjadi kampus andalan NU dalam mencetak profesional unggul dan soleh,” ungkapnya pada wartawan, Jumat (22/12/2023).
UNU Yogyakarta menurut Widya telah memberikan beasiswa hingga 600 beasiswa senilai Rp24 miliar. Tahun 2024, jumlah itu akan ditingkatkan menjadi 800 beasiswa dengan nilai mencapai Rp30 miliar.
"Selama 2023 UNU Yogyakarta telah berkontribusi dalam lebih dari 100 program sosial dan berdampak ke 7 ribu warga, 30 pesantren dan sekolah, 10 desa dan UMKM binaan, serta 20 komunitas. Kami juga menggandeng 280 mitra industri nasional dan internasional untuk menyediakan kesempatan magang dan lowongan kerja bagi mahasiswa dan alumni,” sambung Widya.
Tak hanya itu, UNU Yogyakarta juga menyiapkan dana kelolaan untuk pengembangan program strategis ke depan senilai Rp 1,2 triliun. Dana ini terutama untuk mendukung pengembangan Mohamed Bin Zayed (MBZ) College for Future Studies, sekolah pasca-sarjana untuk kajian masa depan hasil kerjasama dengan Uni Emirat Arab.
Bangunan baru sembilan lantai untuk kampus ini akan mulai dibangun awal 2024 tak jauh dari Kampus Terpadu saat ini. “Jadi nanti akan ada menara kembar di UNU Yogyakarta. Gedung ini kami namai Jokowi Tower dan akan ada MBZ Tower,” ungkap Widya lagi.
UNU menurut Widya juga tengah menjalankan School of Metallurgy untuk menyiapkan SDM dalam pengelolaan sumber daya alam dan smelter seiring berkembangnya teknologi baterai dan mobil listrik. Selain itu, kampus ini juga merintis Center of Longevity bersama pemerintah Tiongkok untuk melakukan riset stemcell dan genomik guna meningkatkan harapan hidup manusia.
"Di sisi sport, UNU Yogyakarta juga tengah menjajaki pengembangan industri olahraga bersama Kementerian Pemuda Olahraga dan Barca Academy. Saya berpesan agar para lulusan memiliki integritas dan menjaga nama baik diri sendiri, orang tua dan kiai, kampus, NU, juga bangsa dan negara. Orang pintar sekarang banyak sekali, tapi yang mempunyai integritas tidak sebanyak mereka yang pintar. Jadilah sarjana yang memberi sebesar-besarnya maslahah untuk masyarakat,” pungkas Widya. (Fxh)