Keren, Wayang Bima Berbusana Tenun Lurik Pedan

Photo Author
- Minggu, 24 Desember 2023 | 19:00 WIB
Suasana lomba fashion lurik pedan (Octo Lampito)
Suasana lomba fashion lurik pedan (Octo Lampito)


KRJOGJA.com - KLATEN - Pedan memang layak menyandang sebagai kecamatan tenun lurik. Wilayah Klaten tersebut, hingga saat ini dikenal sebagai wilayah tenun lurik.

Karena itulah, lurik Pedan fashion fair, yang baru pertama kali digelar tersebut sekaligus meneguhkan lagi bahwa jika anda bertaya Dimana luri? Maka Pedan lah jawabnya. Acara yang baru pertama kali tersebut diadakan Jumat (22/12/2023), mendapat sambutan antusias warga sekitar. Acara tersebut sekaligus menyemarakkan hari ibu.

Baca Juga: Dometic Mewujudkan Mimpi Petualangan

Karpet merah sepanjang 50 meter digelar dijalan Ronggowarsito, Tambakboyo, sambung ke panggung di depan resto Seminyak. Lomba dibagi kategori umum dan pelajar sekolah. Pada kategori sekolah misalnya, ada adegan Bandung Bondowoso dan Rara Jonggrang yang melenggang mengenakan pakaian bahan tenun lurik. Atau Ratu Kencanawungu berpasangan dengan Bima, busananya semua harus menggunakan bahan lurik yang di kreasikan sesuai dengan tema.

“Lurik bisa untuk baju segala lapisan Masyarakat “ kata Maharani, Fashion Desainer Lurik Prasojo yang tampil sebagai salah satu yuri. Misalnya untuk pakaian kerja, piknik, luwes juga untuk ibu yang sedang hamil.

Baca Juga: Jemaah Wanita Gus Iqdam Curhat Suaminya Digondol Garanganwati Super Gemoy

Para penampil ada yang luwes berbusana sambil melempar senyum dan bergaya, namun ada juga yang canggung. Ketika tampil mewakili desanya, suporter langsung memberi semangat berteriak dipinggir karpet. Sehingga suasana menjadi semarak.

Gagasan mengadakan acara tersebut, berawal dari Rofikoh Rokhim, guru besar FEB UI yang kelahiran Pedan. Rofikoh yang juga wakil komisaris Utama BRI tersebut ingin makin mengukuhkan bahwa Lurik dalah ikon Pedan. Sangat menarik kalau dilombakan secara merakyat.

Tahun 1980 tenun lurik mengalami masa kejayannya di Pedan. Karenanya, gagasannya tersebut diwujudkan dalam lomba yang disambut meriah itu. Tahun 1998, ketika Gubernur Jateng Ismail mewajibkan setiap hari tertentu masyarakat mengenakan pakaian berbahan tenun lurik.

Baca Juga: Lelang Fisik Pembangunan Gedung Pertemuan Dipersiapkan

Menurut Camat Pedan, Marjana, lomba fashion Lurik tersebut membanggakan sehingga diharapkan bisa digelar setiap tahun. Warga sangat antusias mengikuti dan menyaksikan.

Seperti diketahui. Lurik Pedan sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) oleh Kenendikbud Ristek serta memperoleh Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Kemenkumham. Dewan juri acara tersebut, dari berbagai kalangan. Masing-masing adalah Komisaris Utama PT Pegadaian, Loto Srinaita Ginting, Guru Besar FEB UI, Rofikoh Rokhim, Komisaris Independen PNM, Nurhaida, Lurik Prasojo Pedan, Maharani Setiawan, Pemimpin Redaksi Solopos, Rini Yustiningsih, serta Pemred Kedaulatan Rakyat, Octo Lampito. (Ioc)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X