Jakarta - Korea Utara bersiap untuk mengambil bagian dalam pameran pariwisata yang akan diadakan di Moskow pada Maret 2024. Negara tertutup itu berharap bisa menarik wisatawan Rusia di tengah semakin dalamnya kerja sama antara kedua negara.
Mengutip dari laman The Korean Times, Jumat (8/3/2024), Kantor Pariwisata Korea Utara di Moskow, DPRKorea (DPRK), akan membuka stan pada Pameran Perjalanan dan Perhotelan Internasional ke-30 yang dijadwalkan akan diadakan di ibu kota Rusia pada 19-21 Maret 2024. DPRK merupakan singkatan dari nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.
Jika entitas Korea Utara (Korut) mengambil bagian dalam acara tersebut sesuai rencana, ini akan menandai kehadiran pertama negara tersebut. Pameran pariwisata besar ini telah digelar selama 30 tahun. Partisipasi Korea Utara terjadi ketika Pyongyang dan Moskow memperkuat kerja sama militer dan ekonomi setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dalam pertemuan puncak yang jarang terjadi tahun lalu.
Pada Februari 2024, 97 wisatawan Rusia mengunjungi Pyongyang dan Resor Ski Masikryong di wilayah timur Korut. Hal ini menandai masuknya wisatawan asing pertama ke negara tersebut sejak negara membuka kembali perbatasannya pada Agustus tahun lalu setelah lebih dari tiga tahun ditutup karena pandemi.
Korea Utara belum menerima wisatawan dari Tiongkok, yang merupakan sekutu dan pemberi bantuan ekonomi sejak lama, sejak pembukaan kembali sebagian perbatasannya. Turis Tiongkok dilaporkan merupakan mayoritas turis asing yang mengunjungi Korut sebelum pandemi, dengan perkiraan 300 ribu orang telah mengunjungi negara itu pada 2019.
Salah satu wisatawan asing yang berkesempatan mengunjungi negara paling tertutup di dunia itu adalah Lena Bychcova, seorang warga Rusia. Dia tidak percaya bisa mendapat visa turis Korea Utara.
Mengutip laman CNN, Kamis, 29 Februari 2024, profesional pemasaran tersebut adalah satu dari sekitar 100 turis Rusia yang diizinkan melakukan perjalanan ke Korea Utara pada Februari lalu. Perjalanan ini diyakini sebagai perjalanan wisata internasional pertama bagi negara yang mengisolasi diri sejak pandemi Covid-19.
Pariwisata di Korea Utara dikontrol dengan sangat ketat. Pelancong individu tidak diizinkan masuk ke negara tersebut, dan rombongan wisatawan harus didampingi oleh penjaga. Pendapatan pariwisata yang dihasilkan dimanfaatkan untuk mendukung rezim diktator Kim Jong Un. (*)