Momen Lebaran 2024 Perputaran Ekonomi Di Sektor Parekraf Rp 369,8 Triliun

Photo Author
- Selasa, 16 April 2024 | 18:20 WIB
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya di Jakarta, Selasa (16/4).  (istimewa)
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya di Jakarta, Selasa (16/4). (istimewa)


Krjogja.com Jakarta — Hingga 14 April 2024 potensi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (perekraf) selama momen libur lebaran 2024 sekitar Rp 369,8 triliun.

Hal ini juga dikarenakan banyaknya masyarakat yang melakukan wisata karena waktu libur yang lebih panjang dari tahun lalu serta ada peningkatan daya beli masyarakat dan juga adanya THR buat ASN.

“Perhitungan ini berdasarkan pergerakan masyarakat yang berdasarkan data Kementerian Perhubungan di 2024 serta persentase masyarakat melakukan kegiatan wisata dan rata-rata pengeluaran yang berdasarkan hasil survei Kemenparekraf,” kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya di Jakarta, Selasa (16/4).

Dikatakan, survei dan kajian pemetaan preferensi aktivitas bisnis di momen lebaran 2024 dari survei ini adalah hasil per 14 April dengan 1.758 responden diperoleh sejumlah poin, yakni preferensi daya tarik berwisata itu meliputi pertama pantai sekitar 56,1 persen kemudian pusat kuliner 50,8 persen, pegunungan agrowisata 41,9 persen, taman rekreasi 29,9 persen, pusat perbelanjaan 26,6 persen.Preferensi daya tarik wisata Bagaimana dengan partner atau mitra, dengan siapa mereka berwisata terbesar hampir 90 persen bersama keluarga.

“Emang benar yang namanya mudik itu momen keluarga dan dari sisi dari sejarahnya kita secara statistik memang puncaknya. Wisatawan nusantara adalah ketika mudik dengan siapa dengan keluarga hampir 90 persen , tepatnya 89,9 persen,” tegasnya.

Sedangkan mode transportasi ya adalah kendaraan pribadi hampir 75 persen atau tempatnya 74,9 persen.
Durasi perjalanan sisi durasi meliputi 1 hari atau One day trip yaitu sekitar 49,5 persen, 2 sampai 4 hari itu 36,2 persen. Untuk akomodasi secara umum itu menggunakan hotel berbintang 34,5 persen dan akomodasi di keluarga 26,9 persen. Adapun destinasi wisata favorit ini Malioboro, Ciwidey, Pangandaran, Parangtritis, Puncak Bogor, Ragunan, Lembang, Borobudur dan Bromo.

Adapun rata-rata pengeluaran berwisata secara rata-rata per orang sebesar 2,73 juta rupiah, Namun berdasarkan durasi rata-rata pengeluaran per orangnya, kalau One day trip atau 1 hari sekitar Rp 904,5 ribu, kalau antara 2 - 4 hari sekitar Rp itu 3,5 juta, kalau 5-7 hari Rp 6,4 juta dan lebih dari 7 hari spending Rp 7,6 juta.

Dipaparkan, struktur pengeluaran wisatawan nusantara ini yaitu untuk akomodasi, transportasi, makan minum dan oleh-oleh. “Memang salah satu karakteristik wisatawan Indonesia yang baik Nusantara maupun itu keluar adalah belanja oleh-oleh. Untuk kakak untuk tetangganya, untuk adiknya, untuk ibunya, untuk semua jadi oleh-oleh itu memang tadi menunjukkan kita peduli,” tegasnya.

Namun di tengah orang menikmati mudik ,tapi juga ada kendala-kendala dalam berwisata yang sama adalah macet, kemudian destinasi wisatanya ramai dan penuh, kondisi cuaca, harga tiba-tiba dan meningkat dan juga ada amenitas yang tidak memadai karena pada saat yang bersamaan meledakkan pengunjung.

Nia juga mengatakan, libur lebaran tahun ini kalau kita lihat tadi struktur pengeluaran adalah akomodasi bagaimana kita sekarang okupansi dari hotel beberapa destinasi di Jawa Barat yang paling menonjol adalah Pantai Pangandaran yang mengalami pengunjung hingga 20223 pengunjung pada tanggal 12 April Tingkat okupansi Hotel nya 95 persen itu Jawa Barat.

Di Jawa Tengah, pengunjung di pantai Menganti dan Borobudur cukup tinggi yakni 21.952 pengunjung. Pada 13 April di pantai Menganti dan 13.708 pengunjung, dan pada tanggal 12 April di Borobudur dengan okupansi Hotel 75 sampai 80 persen. Di Jawa Timur tertinggi adalah di Telaga Sarangan dengan jumlah kunjungan mencapai 23.911 kunjungan pada tanggal 13 April dengan okupansi Hotel mencapai 60 sampai 90 persen .
Bali tidak ketinggalan, berdasarkan data ITDC okupansi hotel sampai 80 persen. (Lmg)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X