Guru Penggerak Punya Peran Strategis Bagi Kemajuan Pendidikan

Photo Author
- Sabtu, 27 April 2024 | 23:30 WIB
 Kegiatan panen hasil belajar Pendidikan Guru Penggerak (PGP)  A-9 Kabupaten Bantul. (Sukro Riyadi)
Kegiatan panen hasil belajar Pendidikan Guru Penggerak (PGP) A-9 Kabupaten Bantul. (Sukro Riyadi)


Krjogja.com - Bantul - Panen hasil belajar Pendidikan Guru Penggerak (PGP) A-9 Kabupaten Bantul digelar di Kampus ISI Yogyakarta Jalan Parangtritis Sewon Bantul, Sabtu (27/4). Dalam program tersebut berbagai karya hasil belajar oleh peserta. Guru penggerak punya peran strategis, ibaratnya sebagai generator yang bisa memanfaatkan beragam sumber daya untuk menghasilkan energi. Sehingga bisa menggerakkan guru lain, komunitas belajar, rekan sejawat dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka secara lebih baik.

"Hari ini di Kabupaten Bantul sedang dilaksanakan kegiatan lokakarya ketujuh program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) atau panen hasil karya untuk PGP angkatan 9. Pada lokakarya ini peserta menampilkan hasil belajar selama 6 bulan, mempresentasikan program yang kita sebut sebagai prakarsa perubahan untuk mengembangkan Sekolah masing-masing," ujar Ketua Tim Kerja Transformasi Sekolah, Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) DI Yogyakarta, Sumadi SPd MSi.

Dalam acara tersebut juga di hadiri Sekretaris Dinas Dikpora Kabupaten Bantul, Dr. Titik Sunarti W, M.Pd, Penjab Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 , Kabupaten Bantul, Ana Tri Lestari SPi MPa, Sekretaris Loka Karya Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Bantul Nursanti MPd.

Sumadi mengatakan, guru penggerak akan mendorong bagaimana pembelajaran yang berpusat kepada murid. Termasuk memprakarsai perubahan untuk menggerakkan komunitas belajar di sekolah masing-masing. "Harapan kami kepada para guru penggerak ini kelak tidak sekedar istilahnya menjadi motor yang bergerak ketika diberi energi. Tetapi sebaliknya, mereka bisa menjadi generator yang bisa memanfaatkan segala macam sumber daya untuk menghasilkan energi yang bisa menggerakkan guru lain, komunitas belajar lain dan juga rekan sejawat dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka secara lebih baik," ujarnya.

Sejauh ini para alumni sudah berkiprah di sekolah masing-masing dalam mengembangkan model pembelajaran yang lebih menyenangkan untuk anak-anak. Selain itu juga lebih melibatkan anak secara aktif untuk belajar dan juga pembelajaran.

"Yang istilah kami berdiferensiasi, artinya setiap anak dengan karakternya yang berbeda-beda itu mendapatkan layanan sesuai dengan minat bakat dan juga gaya. Guru penggerak mutlak dibutuhkan, karena dengan perubahan perkembangan zaman di mana pola asuh anak sudah sangat berubah. Diperlukan juga pola pengajaran di sekolah yang menyesuaikan dengan kodrat zaman sebagaimana yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantoro. Bahwa anak-anak kita itu ketika lahir dia punya kodratnya sendiri," jelasnya.

Dijelaskan, PGP didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan dengan menggunakan pendekatan andragogi. Kegiatan PGP dilaksanakan selama 6 bulan dengan menggunakan metode pelatihan dalam jaringan (daring), lokakarya, dan pendampingan individu. Proporsi kegiatan terdiri atas 70% belajar di tempat bekerja (on-the-job training), 20% belajar bersama rekan sejawat, dan 10% belajar bersama narasumber, fasilitator, dan Pengajar Praktik.

"Pada PGP angkatan 9 ini , BBPG DIY mendapat tugas untuk melaksanakan program di 10 kabupaten/kota di DIY dan DKI Jakarta dengan sasaran 1549 orang. Dengan rincian 719 untuk di DIY dan 830 untuk DKI Jakarta," ujar Sumadi.

Penjab Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 , Kabupaten Bantul, Ana Tri Lestari SPi MPa mengatakan, kegiatan Loka karyanya merupakan bagian dari program guru penggerak yang pelaksanaannya secara daring dan luring. Tetapi sebagian besar dilaksanakan secara daring.

"Jadi khusus untuk kegiatan lokakaryanya itu sendiri kesempatan untuk CGP dan PGP itu saling mengkonfirmasi apa yang sudah dipelajari dan apa yang didapatkan saat lokakarya ini. Jadi yang didapatkan dilokakarya modul-modul yang sudah dipelajari itu harus diimbaskan ke guru-guru lain. Artinya disebut guru penggerak dia harus menggerakkan komunitasnya," ujarnya. (Roy)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X