China adakan Latihan Militer di Selat Taiwan, Sinyal untuk Presiden William Lai?

Photo Author
- Sabtu, 25 Mei 2024 | 06:30 WIB
  Gambar menunjukkan penghalang terapung dijaga oleh kapal China di wilayah yang dikenal di Filipina sebagai Bajo de Masinloc di Laut China Selatan (Dok. Philippine Coast Guard)
Gambar menunjukkan penghalang terapung dijaga oleh kapal China di wilayah yang dikenal di Filipina sebagai Bajo de Masinloc di Laut China Selatan (Dok. Philippine Coast Guard)

 

Krjogja.com Beijing - China melontarkan kecaman terhadap sosok yang mereka anggap telah memicu latihan militer Tiongkok di Selat Taiwan. Ia adalah William Lai, presiden baru pulau tersebut.

Mulai dari stasiun televisi pemerintah CCTV dan halaman editorial Global Times, hingga juru bicara kementerian luar negeri China menyampaikan kecaman terhadap Presiden Lai.

Global Times telah menyebutnya sebagai orang yang sombong dan sembrono. Sementara, CCTV menulis bahwa Lai akan melakukan hal memalukan dalam sejarah, dikutip dari BBC, Jumat (24/5/2024).

Laporan CCTV juga memperingatkan bahwa jika Lai dan Partai Progresif Demokratik (DPP) yang dipimpinnya tetap mempertahankan jalur menuju kemerdekaan Taiwan, mereka pada akhirnya akan hancur.

Polemik ini muncul ketika William Lai mengungkapkan pemikirannya bahwa Taiwan bukanlah bagian dari Tiongkok, dan mereka adalah dua negara yang berbeda.

Di mata China, ini adalah pengakuan atas ideologi “separatis” yang dianutnya.

Selama beberapa dekade, Taipei telah mengaburkan definisi mereka tentang Tiongkok. Bahkan mantan presiden Tsai berhati-hati dalam menyebut Tiongkok dengan istilah halus seperti pihak lain atau pihak berwenang Beijing.

Beberapa pakar di Taiwan mengatakan bahwa bahasa seperti itu penting, dan menyebut Lai telah melewati batas dan sangat berbahaya.

Ketika DPP yang dipimpin Lai memenangkan pemilihan presiden ketiga berturut-turut, banyak yang bertanya-tanya bagaimana dan kapan Beijing akan meresponsnya.

Asumsi yang jelas adalah bahwa hal itu akan terjadi setelah masa jabatan Lai dilantik dengan pidato presiden pertamanya. Kemudian,tiga hari setelah pelantikan Presiden Lai, Beijing telah mengeluarkan tanggapannya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X