Ratusan Mahasiswa UGM Kemah di Gedung Pusat, Ini yang Disuarakan

Photo Author
- Sabtu, 1 Juni 2024 | 08:53 WIB
  Mahasiswa berkemah di halaman Balairung UGM ( (Harminanto))
Mahasiswa berkemah di halaman Balairung UGM ( (Harminanto))


Krjogja.com - SLEMAN - Ratusan mahasiswa UGM berkemah di halaman gedung utama kampus (Balairung) lima hari terakhir. Mereka menyuarakan tuntutan pembatalan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) juga Iuran Pengambangan Institusi (IPI) yang dinilai memberatkan mahasiswa.

Aksi berkemah itu dimulai sejak Senin 27 Mei lalu dan bertahan hingga Jumat 31 Mei ini. Mahasiswa menuntut penghapusan IPI atau uang pangkal juga pengembalian UKT tetap menjadi delapan golongan.

Baca Juga: Kantor ATR/BPN Bantul Siap Mengimplementasi Program Sertifikat Tanah Eletronika

"Kami tetap bertahan sampai tuntutan kita dicapai. Sampai tuntutan kita dipenuhi Bu Ova (rektor Ova Emilia). Yang manapun entah itu nanti adanya represi dari aparat tetap bertahan di sini," ungkap Humas Aliansi Mahasiswa UGM, Maulana.

Menurut Maulana, tuntutan mereka jelas penghapusan uang pangkal dari semua jenjang dan jalur, serta pengembalian UKT menjadi delapan golongan. "Kami akan tetap di sini, sampai uang pangkal ini dihapuskan dari semua jenjang dan jalur," tandasnya.

Baca Juga: PNM Peduli Gelar Bakti Sosial di 25 Masjid, Dalam Rangka HUT PNM ke 25 Tahun

Aksi di hari Jumat 31 Mei ini sempat memunculkan beberapa kali saling dorong antara mahasiswa dan petugas keamanan UGM. Penyebabnya, kampus meminta mahasiswa untuk kembali ke kediaman masing-masing karena lapangan tempat berkemah akan digunakan untuk upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni.

Dari pengamatan KRjogja.com hingga pukul 19.00 tadi, upaya persuasif terus dilakukan di antaranya melalui dosen dan juga Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan Dr Hempri Suyatna. Namun tampaknya mahasiswa tetap bertahan dengan keputusan aksinya.

Baca Juga: Pemimpin dan Pengusaha

Sebelumnya, Sekretaris UGM, Andi Sandi mengatakan bahwa lapangan Balairung akan digunakan sebagai tempat upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni. UGM menurut Andi bukan tidak mengakomodasi aspirasi mahasiswa, namun kampus tak memiliki wewenang memenuhi tuntutan terkait peraturan menteri.

"Ini bukan ranah rektor UGM karena itu di Kementrian. Bukan tidak boleh disampaikan, silahkan diajukan namun tidak pas ketika diutarakan pada rektor UGM," ungkapnya.

Baca Juga: PGN Sebagai Solusi Energi Terintegrasi di Masa Transisi Energi

UGM meminta mahasiswa untuk bergeser karena lokasi tersebut digunakan untuk upacara Hari Lahir Pancasila. Kampus menyatakan bahwa ada aturan terkait upacara yang mengatur detail, salah satunya Hari Lahir Pancasila.

"Kami tetap berharap mahasiswa kembali ke rumah masing-masing. Upacara tetap akan kami lakukan dan tak mungkin upacara digagalkan hanya karena ada momen seperti ini," pungkasnya. (Fxh)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X