Krjogja.com - SLEMAN - Kurangnya pemahaman tentang pengelolaan, pemilahan dan pemanfaatan sampah rumah tangga (RT), serta optimalisasi kegiatan bank sampah masih dialami warga di Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman. "Realitas ini menjadi keprihatianan kami dosen Magister Manajemen/MM," kata Dr Abdul Choliq Hidayat, dosen Magister Manajemen (MM), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Selasa (02/07/2024).
Dosen FEB-UAD, dirinya Dr Abdul Choliq Hidayat, Dr Purwoko dan Dr Muhammad Hamdi melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Kelola Bank Sampah Rumah Tangga (RT) untuk membantu mengatasi pemasalahan tersebut. Kegiatan berlangsung di Muhammadiyah Agribusiness Center (MAC) Desa Banyuraden, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman bermitra dengan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Gamping Edukasi diketuai Hj Zuliani Rusida.
Menurut Abdul Choliq Hidayat, Tim Dosen MM-FEB menyampaikan penyuluhan pengelolaan dan pemilahan serta praktik dua kegiatan bank sampah sebagai inisiasi awal. Praktik pemanfaatan limbah kulit telur menjadi barang kerajinan yang bernilai ekonomi serta pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin beraroma terapi sebagai barang yang sangat dibutuhkan pada saat listrik PLN padam.
Baca Juga: Jerman Pindahkan Dana USD 150 Juta ke Aset Kripto
Disebutkan, kegiatan pengabdian ini dipandu olehh Hj Suprihatin, ahli kerajinan telah dilaksanakan 29 Pebruari, 1, 2 dan 3 Maret 2024 dengan melibatkan anggota Aisyiyah Kelurahan Banyuraden sebagai peserta berjumlah 23 orang mewakili masing-masing Pedukuhan. Diakhiri dengan Monitoring Kegiatan akhir bulan Juni 2024. "Peserta berharap kegiatan ada kelanjutan atau berkesinambungan. Bentuk kelanjutanya dengan mendirikan Kelompok Kerja Wanita Tani dan Perwujudan Operasional Bank Sampah." ujarnya. (Jay).