Pemkab Boyolali Serius Tangani Stunting

Photo Author
- Jumat, 12 Juli 2024 | 16:50 WIB
Pemeriksaan Anak Stunting di Puskesmas 1 Boyolali. (Mulyawan)
Pemeriksaan Anak Stunting di Puskesmas 1 Boyolali. (Mulyawan)
 
 
 
KRjogja.com - BOYOLALI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali tengah serius menangani persoalan stunting, angka stunting di kota susu Boyolali menjadi fokus utama. Berbagai upaya penyisiran telah dilakukan guna menekan anak dengan kondisi risiko stunting. Hasil temuan, ada 11 anak stunting dengan tiga diantaranya mengalami gizi buruk.
 
Menurut dokter Ning Djarwati DSA, pihaknya telah melakukan pemeriksaan di Puskesmas Boyolali 1 pada Kamis (11/7) pagi. Ternyata ada 14 anak yang terjaring dan terindikasi stunting. Namun, baru 11 anak yang datang dan dilakukan pemeriksaan. 
 
“Dari 11 anak itu, tiga anak alami gizi buruk. Sedangkan yang delapan gizi kurang,” katanya, Jumat (12/7/2024). 
 
Diungkapkan, banyak faktor yang membuat anak tersebut terkena stunting. Dari 11 anak yang diperiksa, ada yang disebabkan karena pola asuh. Ada beberapa anak yang tidak diasuh orangtuanya dan dititipkan ke nenek. 
 
“Nenek cenderung memberikan apa yang anak inginkan. Kadang-kadang mungkin juga diberi susu kental manis yang harusnya belum saatnya.”kata dia. 
 
Kemudian kuantitas makanan yang diberikan tidak memenuhi kebutuhan gizi sang anak. Ada pula anak yang tidak tercukupi gizinya karena faktor ekonomi. Keluarga tidak bisa memberikan ikan dan gizi sesuai kebutuhan anak. 
 
Dokter spesialis kandungan sekaligus Koordinator Komisariat Perhimpunan Obstetri Ginekologi Boyolali Haris Sukastyo yang juga menangani masalah stunting di Boyolali menginisiasi program gercep siar (gerakan penanganan stunting sayang ibu sayang anak dengan kader remaja) dari Badan Perencanaan Riset dan Inovasi daerah (Bapperida) Boyolali untuk menurunkan angka stunting. 
 
“Kami terus menyisir anak dengan potensi dan risiko stunting untuk ditangani.” kata Haris.
 
Kabid Pemerintah Dan Pembangunan Manusia Bapperida Boyolali, Bayu Sahid Nugroho menambahkan, berdasarkan laporan Gizi Kabupaten Boyolali 2023, jumlah balita dengan status gizi stunting sebanyak 5.019 balita (8,54%), dari total balita yang ditimbang dan diukur  balita sejumlah 58.765. 
 
“Maka perlu ada strategi penanganan dan penurunan prevalensi stunting, Angka kematian ibu (AKI), dan Aangka kematian bayi (AKB) dengan membentuk Gerakan Masyarakat Cegah Stunting, Sayang Ibu, Sayang Anak dengan Kader Remaja atau Gercep Siar.”ujarnya.(Mul) 
 
 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X