Pemkab Bantul Tempatkan Kalurahan Sebagai Sasaran Pembangunan

Photo Author
- Senin, 15 Juli 2024 | 19:45 WIB
H Abdul Halim simbolis memulai program padat karya di Nogosari.   KR-Sukro Riyadi 
H Abdul Halim simbolis memulai program padat karya di Nogosari.   KR-Sukro Riyadi 
 
 
KRJogja.com, BANTUL - Pencanangan kegiatan padat karya pengembangan potensi desa Dana Keistimewaan DIY digelar di Dusun  Dusun Nogosari II Wukirsari Imogiri Bantul, Senin (15/7). Sebanyak 50 lokasi tersebar di Bantul bakal melaksanakan program tersebut dengan penyerapan jumlah tenaga kerja keseluruhan mencapai 1.700 orang.  
 
Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih mengatakan, program padat karya  dari pemerintah DIY dengan sumber anggaran dana Keistimewaan atau Danais sangat bermanfaat bagi masyarakat.
 
"Upaya ini menunjukkan bahwa pemerintah baik Kabupaten maupun Daerah Istimewa Yogyakarta menempatkan kalurahan atau pedesaan ini menjadi sasaran pembangunan yang diprioritaskan.  Kabupaten Bantul sendiri telah mengalokasikan anggaran untuk kelurahan dan pembangunan pedesaan dalam jumlah yang sangat besar, " ujar Abdul Halim.
 
Dalam acara tersebut juga dihadiri penewu Imogiri , Slamet Santoso SIP MM,  anggota DPRD DIY, Tustiyani SH, Kepala Bidang Urusan Kebudayaan Dinas Kebudayaan DIY, Nugraha Wahyu Winarna, SP MSc, Lurah Wukirsari Imogiri, Susilo Hapsoro SE.
 
Selain itu kata Halim, juga  dibantu Bantuan Keuangan Khusus  (BKK). Mekanismenya dana ditransfer dari daerah kabupaten Bantul ke kas keuangan desa. Ada juga  program  Pembangunan Partisipatif Masyarakat Kalurahan (P2MK) yang merupakan  bantuan keuangan dari kabupaten ke desa. Termasuk Program  Pembangunan Masyarakat Berbasis Padukuhan (P2BMP).
 
"Dalam program tersebut, masing-masing padukuhan  dialokasikan Rp 50 juta kali 933 padukuhan se-kabupaten Bantul itu jumlahnya ada 46, 6 miliar," jelas Halim.
 
Sekretaris  Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul, Mujahid Amirudin SIP mengatakan, maksud dari pelaksanaan kegiatan tersebut ialah  pertama, terbentuknya kesamaan persepsi dalam pelaksanaan fisik padat karya.  Kedua adalah terlaksananya padat karya infrastruktur secara tertib dan efisien. Kemudian tujuannya ialah  menekan angka pengangguran, setengah penganggur dan masyarakat miskin.
 
Selain itu memupuk rasa kebersamaan dan gotong royong. "Tujuan ketiga adalah meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pusat layanan sosial dasar serta  meningkatkan kualitas dan kuantitas pengembangan masyarakat ke arah yang lebih baik. Serta menumbuhkembangkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
 
Dukuh Nogosari II Kalurahan Wukirsari Imogiri  Dalmuji mengatakan, program padat karya tersebut tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat. Karena dengan infrastruktur memadai, pertumbuhan perekonomian bisa bergerak lebih cepat. 
 
"Nanti program ini dialokasikan untuk pengecoran jalan sepanjang 60 meter, lebar 2,5 meter. Kami yakin meski akses ini termasuk  jalur pedukuhan namun punya kontribusi besar dalam pengembangan ekonomi meski dilevel UMKM," ujar Dalmuji.
 
Dijelaskan, Nogosari yang berbatasan dengan Dusun Karangasem sangat potensial berkembang UMKMnya, baik kerajinan kulit dan jenis lainnya. (Roy)
 
 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X