Serangan terhadap Jaksa Agung Diduga Melemahkan Pemberantasan Korupsi

Photo Author
- Rabu, 2 Oktober 2024 | 15:40 WIB
  Prof Hibnu Nugroho pakar hukum Unsoed.   ((Foto: Driyanto))
Prof Hibnu Nugroho pakar hukum Unsoed. ((Foto: Driyanto))

 

Krjogja.com – Purwokerto - Pakar hukum dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jawa Tengah Prof Hibnu Nugroho, menduga bahwa serangan yang ditujukan secara personal terhadap Jaksa Agung ST Burhanuddin di media sosial merupakan upaya dari sekelompok pihak untuk melemahkan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam memberantas korupsi.

Dugaan tersebut muncul mengingat Kejaksaan Agung saat ini tengah gencar menangani kasus-kasus korupsi besar di berbagai sektor strategis seperti tambang, emas, gula, dan garam.

Prof Hibnu saat ditemui di ruang kerjanya Selasa (1/10/2024 ) mengungkapkan bahwa serangan tersebut muncul sebagai bentuk balasan dari para koruptor yang merasa terancam oleh langkah-langkah hukum yang dilakukan Kejaksaan Agung.

"Serangan terhadap Jaksa Agung ini merupakan upaya untuk mengungkit isu lama yang tidak relevan. Ini adalah serangan balik dari pihak-pihak yang tidak senang dengan langkah Kejaksaan dalam memberantas korupsi," jelasnya.

Baca Juga: Inilah tren modus baru penipuan di sektor keuangan

Lebih lanjut, Prof. Hibnu menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan ST Burhanuddin, Kejaksaan Agung telah menunjukkan kinerja yang optimal. Lembaga tersebut mendapat kepercayaan tinggi dari publik sebagai institusi penegak hukum yang tegas dalam memberantas korupsi. "Kejaksaan Agung saat ini dinilai sebagai lembaga yang bersih dan profesional, terbukti dari polling yang menunjukkan tingkat kepercayaan publik yang tinggi," tambahnya.

Presiden Joko Widodo juga sempat memberikan pujian terhadap Kejaksaan Agung yang dianggap sebagai cermin penegakan hukum di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Kejaksaan Agung berhasil menjadi garda terdepan dalam upaya pemberantasan korupsi.

Meskipun demikian, Prof Hibnu mengingatkan agar Kejaksaan Agung tetap fokus pada tugasnya dan tidak terpengaruh oleh serangan-serangan pribadi. "Serangan ini adalah bagian dari strategi melemahkan Kejaksaan Agung, tapi saya yakin publik bisa melihat bahwa ini hanyalah upaya untuk mengalihkan perhatian dari upaya pemberantasan korupsi yang sedang dijalankan," jelasnya.

Baca Juga: Inilah 27 pemain yang dipanggil Shin Tae-yong untuk hadapi Bahrain dan China, Hubner Ditinggal

Jika terbukti bahwa serangan tersebut merupakan fitnah, Prof. Hibnu menekankan bahwa langkah hukum harus diambil. Namun, ia juga mengingatkan agar energi Kejaksaan Agung tidak terbuang sia-sia dalam menanggapi isu-isu pribadi. "Fokus kita harus tetap pada pemberantasan korupsi, karena Indonesia memerlukan penegakan hukum yang kuat dan bersih," pungkasnya.

Dengan segala tantangan yang dihadapi, Prof. Hibnu berharap Kejaksaan Agung tetap teguh dalam menjalankan misinya untuk membebaskan Indonesia dari korupsi, demi masa depan yang lebih bersih dan adil.(Dri)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X