Krjogja.com - PURBALINGGA - Masa tenang menjelang hari pemungutan suara pilbup di Purbalingga diwarnai aksi penganiayaan, Minggu malam (24/11/2024). Sepuluh anggota satuan tugas (Satgas) PDIP dianiaya. Sekretaris DPC PDIP Purbalingga, Karseno yang datang ke lokasi pun tidak luput dari pengeroyokan kelompok tak dikenal.
Karena mengalami luka-luka pada wajah dan beberapa bagian tubuhnya, Karseno dan dua satgas menjalani rawat inap di RS Gutheng Tarunadibrata. Sedangkan delapan lainnya menjalani rawat jalan.
Ditemui di ruang perawatan RS Gutheng Tarunadibrata Purbalingga, Karseno mengungkapkan, sekitar pukul 21.30 pihaknya mendapat laporan sepuluh satgas PDIP di posko desa Adiarsa kecamatan Kertanegara diintimidasi oleh ratusan orang tidak dikenal.
Dengan dibonceng sepeda motor, Karseno yang juga Sekretaris Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Dyah Hayuning Pratiwi – Mahendra Farizah (Tiwi-Hendra) bergegas menuju lokasi kejadian. Belum sampai rumah Tarwin yang dijadikan posko desa Adiarsa, Karseno dicegat dan langsung dianiaya puluhan orang.
Karseno menambahkan, salah satu satgas PDIP, Kuncoro, diseret di jalanan hingga kurang lebih 30 meter. Sembari diseret, Kuncoro juga ditendang dan dihantam benda keras di bagian kepala hingga menimbulkan luka.
Ditemui di RS saat menjenguk para korban, ketua DPC PDIP Purbalingga Bambang Irawan menyebut kejadian yang dialami sekretaris dan kader PDIP itu termasuk tindak pidana penganiayaan. Pihaknya memastikan kasus ini akan dibawa ke ranah hukum.
BI, sapaan populer Bambang Irawan menambahkan, keberadaan 10 satgas PDIP di desa Adiarsa merupakan tugas partai. Selaku ketua, BI memerintahkan pendirian posko di semua desa dan kelurahan. BI juga menugaskan masing-masing 10 personel satgas di setiap posko desa.
"Kami belum tahu motif penganiayaan kelompok orang tak dikenal terhadap kader kami. Biar nanti terungkap pada proses hukum yang kami ajukan," ujarnya. (Rus)