Krjogja.com - YOGYA - Ribuan orang hadir dalam acara Festival Kampung Santri di halaman Pondok Mahasiswa Universitas Nahdlathul Ulama (UNU) Yogyakarta Lowanu, Sabtu (28/12/2024). Festival yang baru kali pertama diadakan di Jogja ini ingin menjadi pionir penyelenggaraan serupa di kancah nasional.
Ketua Panitia Penyelenggara Festival Kampung Santri 2024, Kafin Maulana Rijal, mengatakan kegiatan dilakukan sepanjang hari mulai sarasehan UMKM, yang dikelola lembaga perekonomian NU hingga donor darah dan cek kesehatan gratis. Ribuan orang terlibat dalam penyelenggaraan baik sebagai panitia maupun peserta, yang sebagian besar adalah santri.
"Kami gandeng juga UMKM di Kota, kami ingin menjadi wadah UMKM di Kota Yogyakarta berkolaborasi dengan Pemkot. Tadi ada juga pasar tiban. Minatnya luar biasa, 2 jam bisa dapatkan Rp 2 juta. Ada khataman Quran yang dikelola para ibu muda dan sudah terselenggara," ungkapnya di sela acara.
Baca Juga: Gelar Potensi Semarakkan Hari Jadi ke-78 Kalurahan Argodadi
Sepanjang malam dikatakan Kafin, diadakan berbagai acara seperti pengajian, gelar karya budaya dari berbagai wilayah nusantara hingga tradisi mayoran. Tradisi mayoran cukup menarik karena seluruh yang hadir dalam acara akan makan bersama secara gratis.
"Malam ini ada acara mayoran, yakni kebiasaan santri berbagi dan makan bersama. Ada 8 ribu porsi makanan dibagikan gratis, makan bersama, bergembira bersama. Ini tradisi di pesantren yang ingin kami kenalkan lebih luas lewat Festival Kampung Santri ini, siapapun boleh ikut, wisatawan, mahasiswa atau siapapun yang hadir," tambah Kafin.
Hidangan yang disantap cukup beragam mulai nasi daun jati, lempeng juruh, lupis, juga berbagai sajian lainnya. Tradisi mayoran mengharuskan peserta menyantap bersama-sama dan tidak boleh membawa pulang hidangan.
Baca Juga: Refleksi dan Proyeksi Kemenag 2025: Memperkuat Kerukunan di Tengah Keberagaman
Festival Kampung Santri diharapkan menjadi inisiator penyelenggaraan secara nasional dengan ruang yang lebih luas. Ke depan diharapkan berbagai kegiatan bisa diselenggarakan secara lebih panjang untuk membawa ungkitan ekonomi bagi santri dan masyarakat Jogja.
"Harapan kami yang tahun depan akan lebih besar lagi. Ini menjadi pionir dan titik awal untuk ke nasional. Ada satu event yang bisa menjadi ruang bertemu santri dari berbagai pondok, bukan hanya NU tapi Muhammadiyah juga," pungkas Kafin. (Fxh)