Ada Bulu Burung dan Darah Ditemukan di 2 Mesin Pesawat Jeju Air Celaka di Korea Selatan, Penyebab Kecelakaan?

Photo Author
- Sabtu, 18 Januari 2025 | 12:30 WIB
 Pesawat Jeju Air berjenis Boeing 737-800 jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan, sekitar 288 kilometer sebelah barat daya Seoul pada tanggal 29 Desember 2024 ((JUNG YEON-JE/AFP))
Pesawat Jeju Air berjenis Boeing 737-800 jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan, sekitar 288 kilometer sebelah barat daya Seoul pada tanggal 29 Desember 2024 ((JUNG YEON-JE/AFP))

 

Krjogja.com Jakarta Seoul - Update kecelakaan Jeju Air: penyelidik menemukan bulu burung dan darah di kedua mesin jet yang jatuh di Korea Selatan pada Desember 2024 dan menewaskan 179 orang. Demikian menurut seseorang yang mengetahui penyelidikan tersebut mengatakan kepada Reuters pada Jumat (17/1/2025).

Menurut pemberitaan yang dikutip dari The Straits Times, para penyelidik pada awal Januari 2025 mengatakan bulu-bulu ditemukan di salah satu mesin yang ditemukan dari lokasi kecelakaan, menambahkan rekaman video yang menunjukkan bahwa ada burung menabrak mesin.

Kendati demikian, sejauh ini pihak Kementerian Transportasi Korea Selatan menolak berkomentar apakah bulu dan darah ditemukan di kedua mesin.

Baca Juga: Petani tembakau di Lereng Gunung Sumbing Gelar Nyadran Rejeban Plabengan

Adapun dua kotak hitam pesawat Jeju Air – kunci untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat itu– berhenti merekam sekitar empat menit sebelum kecelakaan, sehingga menimbulkan tantangan bagi penyelidikan yang sedang berlangsung.

Sim Jai-dong, mantan penyelidik kecelakaan Kementerian Transportasi Korea Selatan pada 12 Januari mengatakan data yang hilang itu mengejutkan dan mengisyaratkan semua daya, termasuk cadangan, mungkin telah diputus, yang jarang terjadi.

Baca Juga: Warga Bagelen Digegerkan Penemuan Mayat Wanita 17 Tahun, Diduga Gantung Diri Di Gudang Tratak

Bird strike atau tabrakan burung yang mengenai kedua mesin juga merupakan kejadian langka dalam penerbangan secara global, meskipun ada beberapa kasus pilot yang berhasil mendaratkan pesawat tanpa kematian dalam situasi seperti itu termasuk pendaratan sungai "Miracle on the Hudson" di AS pada tahun 2009 dan pendaratan ladang jagung di Rusia pada tahun 2019. (*)

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X