Krjogja.com - SLEMAN - Industri Pertambangan harus mendukung Target Nett zero emision 2060, Indonesia melalui strategi energi seperti mengurangi menggunakan bahan bakar fosil dan menggantinya, menggunakan energi terbarukan.
"Sementara peluangnya Indonesia memiliki sumber daya mineral top 10 dunia, yakni sumber daya mineral tersebut diperlukan untuk mendukung transisi energi di seluruh dunia," kata Tony Wenas, President Director & CEO PT Freeport Indonesia.
Tony Wenas menyampaikan hal tersebut dalam Seminar Nasional bertajuk "Potensi Investasi The Gold Year dengan Sumber Daya Mineral Menuju Transisi Energy Evolution 2045" di Hotel Grand Keisha, Gejayan, Sleman, Senin (14/04/2025). Seminar diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (HMTA) Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY), menandai Dies Natalis ke-21 HMTA - ITNY. Hadir sebagai narasumber Prof Dr Ir Supandi (Guru Besar Ilmu Geoteknik Tambang ITNY), Tom Malik (Head of Corporate Communications PT Merdeka Copper Gold Tbk) dan Catur Gunadi (Sekretaris Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia/Perhapi).
Prof Supandi dalam kesempatan itu mengatakan, Strategi Penurunan Emisi Pada Sektor Pertambangan Menuju Indonesia Net Zero Emission (NZE), ada 10 alternatif inisiatif untuk mempercepat pengurangan emisi.
Sementara itu, Catur Gunadi menekankan pentingnya SDM kompeten dan peningkatan teknologi menjadi dasar investasi transisi energi. “Indonesia bisa menjadi The Future Asia 2040 jika bisa mengoptimalkan The Gold Year,” ujarnya.
Selanjutnya Tom Malik menjelaskan soal Environmental, Social, Governance (ESG) yaitu Pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi selanjutnya. "Artinya Industri pertambangan harus berorientasi pada 3P yakni Profit, People, Planet," tandasnya.
Baca Juga: Kasus DBD Mulai Merebak di Sragen, Warga Diminta Waspada
Sebelumnya di awal acara, Muhammad Rizqi Ramadhan selaku Ketua Dies mengatakan, semula dijadwalkan hadir pula Irwandy Arif (Chairman Indonesia Mining Institute) dan Sudirman Widhy Hartono (Ketua Perhapi), namun karena agenda mendadak sebagai komisaris, keduanya berhalangan hadir.
Ditegaskan Muhammad Rizqy Ramadhan, peran mahasiswa dalam dunia pertambangan tidak hanya sebatas wacana akademik, namun juga sebagai bagian penting dalam mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan yang mampu membawa perubahan menuju pertambangan berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. (Jay).