Dipicu Tarif Trump, China Perintahkan Maskapai Penerbangannya Hentikan Pengiriman Pesawat Boeing

Photo Author
- Jumat, 18 April 2025 | 11:40 WIB
il;ustrasi pesawat boeng (istimewa)
il;ustrasi pesawat boeng (istimewa)


Krjogja.com Jakarta - Tarif Trump membuat perang dagang antara Beijing dan Amerika Serikat (AS) makin intensif. China baru saja menginstruksikan maskapai penerbangannya untuk menghentikan pengiriman pesanan pesawat dari raksasa penerbangan Amerika Serikat, Boeing, menurut laporan pada Selasa (15/4/2025).

Sejak Presiden Donald Trump menjabat pada Januari, dua ekonomi terbesar di dunia telah terlibat dalam perang tarif terbuka. AS saat ini mengenakan bea impor hingga 145 persen pada produk-produk dari China.

Beijing menanggapinya dengan marah terhadap apa yang disebut sebagai 'penindasan yang tidak sah' oleh Washington dan telah mengenakan tarif balasan sebesar 125 persen pada barang impor dari AS. Mereka menolak kenaikan lebih lanjut sebagai hal yang tidak bermakna.

Mengutip AFP, Bloomberg News melaporkan bahwa China juga memerintahkan maskapai penerbangannya untuk menghentikan pengiriman pesawat Boeing, mengutip sumber yang mengetahui masalah ini. Beijing juga menginstruksikan maskapai penerbangannya untuk menangguhkan pembelian peralatan dan suku cadang terkait pesawat dari perusahaan AS itu, menurut laporan outlet berita keuangan tersebut.

Tarif balasan Beijing terhadap impor AS kemungkinan akan memicu kenaikan signifikan dalam biaya pengadaan pesawat dan komponen. Bloomberg mengatakan bahwa pemerintah China sedang mempertimbangkan untuk membantu maskapai penerbangan yang menyewa pesawat Boeing dan menghadapi biaya yang lebih tinggi.

AFP telah menghubungi Boeing dan Kementerian Luar Negeri China untuk memberikan komentar. Serangan tarif Trump telah mengguncang pasar dunia dan mengganggu diplomasi dengan sekutu dan musuh.

Trump yang labil itu mengumumkan pembekuan mendadak pada kenaikan lebih lanjut minggu lalu tetapi tidak memberikan keringanan langsung kepada Beijing. Pejabat AS pada Jumat, 11 April 2025, mengumumkan pengecualian dari bea terbaru terhadap China dan negara lain untuk berbagai barang teknologi canggih, seperti smartphone, semikonduktor, dan komputer.

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X