Krjogja.com - SLEMAN - Ratusan mahasiswa lintas daerah dan organisasi berkumpul di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rabu (11/6/2025) siang. Selain menggelar diskusi bertema Kongres Pemuda Indonesia untuk Yogyakarta Istimewa, mahasiswa mendeklarasikan pernyataan siap menjaga toleransi di wilayah DIY.
Umar Maruf, inisiator yang juga Ketua DEMA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, mengatakan pihaknya sengaja mengangkat narasi Kongres Pemuda Indonesia untuk Yogyakarta Istimewa. Hal ini tak lepas dari momen bertepatan bulan lahir Pancasila.
"Kami juga secara khusus merefleksikan semangat Sumpah Pemuda yang menggerakkan pemuda Indonesia. Kami ingin gaungkan semangat toleransi dan anti SARA di kalangan anak muda," ungkapnya pada wartawan usai deklarasi.
Di sisi lain, mahasiswa dari berbagai daerah juga menyampaikan harapan pada keistimewaan Yogyakarta. Sebagai pemuda, mereka ingin bicara dan menyuarakan tentang persoalan yang harusnya menjadi prioritas semua pihak.
"Pemuda harus memiliki porsi lebih dan terlibat menyelesaikan persoalan di Jogja sehingga keistimewaan diperkuat perannya. Pemuda menjadi mitra kritis pemangku kebijakan agar keistimewaan tak hanya jadi jargon saja. Semua elemen bisa duduk bersama dan menyelesaikan persoalan yang ada," tambahnya.
Umar mengungkap deklarasi diikuti 150 mahasiswa dari berbagai organisasi dan daerah. Mereka menegaskan komitmen untuk hidup berdampingan dengan baik di Jogja, yang merupakan Indonesia mini.
Baca Juga: China-AS Lakukan Perundingan Dagang di London, Pakar Nilai Sinyal Positif Perekonomian Global
"Deklarasi tadi kami bersama dari perwakilan daerah di Indonesia, lintas etnis dan budaya di mana kita hidup berdampingan penuh toleransi. Pemuda Jogja toleran, anti SARA dan kami tegas komitmen memperkuat toleransi di Yogyakarta," pungkasnya. (Fxh)