KRJOGJA.com Sukoharjo Pasca Hari Raya Idul Adha stok pangan aman dan harga terus menurun. Penurunan terjadi pada komoditas cabai. Sedangkan harga pangan lainnya masih stabil.
Pedagang Pasar Ir Soekarno Sukoharjo Maryanti, Kamis (12/6) mengatakan, mayoritas jenis cabai mengalami penurunan harga sekitar Rp 5.000-Rp 7.000 per kilogram pasca Idul Adha. Harga diperkirakan terus turun dalam beberapa hari kedepan. Hal ini terjadi karena stok barang di pedagang melimpah. Sedangkan pembelian dari masyarakat stabil cenderung turun.
Harga cabai merah besar turun Rp 5.750 per kilogram dari sebelumnya Rp 39.500 per kilogram menjadi Rp 33.750 per kilogram, harga cabai merah keriting turun Rp 7.500 per kilogram dari sebelumnya Rp 39.500 per kilogram menjadi Rp 32.000 per kilogram, harga cabai rawit merah turun Rp 5.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 39.500 per kilogram menjadi Rp 34.500 per kilogram. Harga cabai rawit hijau stabil Rp 33.000 per kilogram. "Harga cabai sebelumnya sempat naik sedikit menjelang Idul Adha. Kemudian kembali turun pasca Idul Adha," ujarnya.
Baca Juga: Kemenpar Usul Pembentukan Tim Lintas Kementerian Susun Master Plan Terpadu Raja Ampat
Maryanti mengatakan, pedagang tidak mengalami masalah seperti kesulitan mendapat barang. Sebab pasokan selalu datang dari pengepul dan petani. Kiriman bahkan didapat pedagang dalam jumlah banyak. "Cabai menjadi barang pokok dicari orang untuk memasak dan bisa terlihat saat menjelang hari raya harga sering naik dan kembali turun setelahnya," lanjutnya.
Penurunan harga juga terjadi pada bawang putih jenis honan Rp 5.00 per kilogram dari sebelumnya Rp 34.250 per kilogram menjadi Rp 33.750 per kilogram. Harga bawang putih jenis kating stabil Rp 40.500 per kilogram. Harga bawang bombay Rp 40.250 per kilogram.
"Harga bawang merah naik sedikit Rp 2.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 39.500 per kilogram menjadi Rp 41.500 per kilogram," lanjutnya.
Pedagang Pasar Kartasura Suyamti mengatakan, harga cabai terus turun karena penurunan pembeli. Penurunan harga terjadi sekitar dua hari setelah Idul Adha.
"Stok cabai di pedagang melimpah dan pasokan dari pengepul juga banyak. Tapi permintaan masyarakat turun," ujarnya.
Suyamti mengatakan, melimpahnya stok di pedagang salah satunya disebabkan karena adanya petani disejumlah daerah panen. Cabai tersebut harus segera dikirim ke pedagang untuk selanjutnya di jual.
"Petani dibeberapa daerah sekarang sedang panen dan barang harus segera dikirim ke pedagang untuk dijual. Kalau terlalu lama disimpan akan rusak dan busuk. Banyaknya stok membuat harga turun apalagi pembeli juga turun," lanjutnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Sukoharjo Iwan Setiyono, mengatakan, kebutuhan pokok pangan untuk perayaan Hari Raya Idul Adha tahun 2025 dipastikan terpenuhi. Harga pangan dipasaran saat ini masih stabil cenderung turun. Selain itu stok barang di pedagang juga melimpah. Belum ditemukan adanya masalah setelah petugas melakukan pemantauan.
Kondisi pasca Idul Adha 2025 sekarang stok bahan pangan dipasaran masih melimpah. Sedangkan terkait dengan perkembangan harga terus mengalami penurunan.
Data Diskopumdag Sukoharjo diketahui harga beras premium Rp 14.000 per kilogram, beras medium Rp 13.000 per kilogram, gula pasir Rp 16.500 per kilogram, minyak goreng curah Rp 18.000 per liter, minyak goreng kemasan premium Rp 21.000 per liter, minyakita Rp 16.300 per liter, daging sapi paha depan Rp 120.000 per kilogram, daging ayam Rp 32.000 per kilogram, telur ayam Rp 27.000 per kilogram, tepung terigu Rp 12.500 per kilogram, kacang kedelai impor Rp 9.800 per kilogram. (Mam)