Krjogja.com - SLEMAN - Tak kurang 50 warga Minomartani, Ngaglik, Sleman mengikuti pelatihan pengolahan sampah organik rumah tangga menggunakan teknologi mikrobio jogangan (mijongan) dan eco enzyme, beberapa waktu lalu.
Kegiatan yang berlangsung di Balai RT 05/RW 01 Minomartani ini diselenggarakan atas dukungan pemerintah melalui program Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) tahun 2025, bekerja sama dengan Komunitas Minomartani Agrikultur dan Pemerintah Kalurahan Minomartani.
Ketua pelaksana kegiatan, Chentia Misse Issabella SST Bdn MTr Keb, menyampaikan bahwa kebersihan lingkungan sangat berkaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, pengelolaan lingkungan perlu menjadi tanggung jawab bersama antara masyarakat, pemerintah, akademisi, dan berbagai pemangku kepentingan.
"Program ini juga menjadi bagian dari komitmen Kementerian LHK melalui BPDLH dan FOLU Net Sink 2030 untuk menjaga kelestarian lingkungan," katanya.
Pelatihan ini menghadirkan Dr Masrur Alatas ST MEng, Sudibyo AMd, dan Muhammad Taufik SSi sebagai narasumber. Masrur menjelaskan bahwa sampah organik sebenarnya dapat diselesaikan langsung di rumah melalui sistem mijongan, yang mengubah sampah menjadi pupuk kompos skala rumah tangga.
Muhammad Taufik memaparkan desain mikro jogangan yang cocok untuk kawasan padat, sedangkan Sudibyo membagikan praktik pembuatan eco enzyme dari limbah kulit buah.
Selain pemaparan materi, peserta juga mengikuti praktik langsung pembuatan mijongan dan eco enzyme. Antusiasme peserta terlihat dari semangat mereka dalam mempelajari cara-cara sederhana mengelola sampah, menjaga kebersihan lingkungan, dan memanfaatkan hasil olahan untuk kebutuhan rumah tangga maupun pertanian skala kecil. (Dev)