KRjogja.com - SRAGEN - Menjawab tantangan dunia pendidikan di era digital, SD Negeri Kedawung 2, Kecamatan Mondokan, Sragen, meluncurkan inovasi pembelajaran berbasis teknologi yang dinamai Si Pintar. Sistem Pembelajaran Inovatif, Interaktif, dan Atraktif sebagai solusi meningkatkan minat belajar siswa.
Inovasi ini didasari pada pemanfaatan HP sebagai sarana edukatif, bukan sekadar hiburan. Si Pintar merupakan aplikasi digital pembelajaran yang menyajikan rangkuman materi semua mata pelajaran, baik dalam bentuk literasi maupun video, serta dilengkapi dengan latihan soal interaktif.
Aplikasi ini dapat diakses dengan mudah di mana saja, baik di sekolah, rumah, maupun saat siswa sedang bepergian menggunakan gawai yang terhubung internet. Melalui platform ini, siswa tak hanya mendapatkan pengalaman belajar yang lebih menarik, tapi juga mampu mengembangkan kecerdasan, keterampilan, kreativitas, dan kemampuan literasi dan numerasi secara signifikan.
Baca Juga: Acara Reuni UGM, Jokowi Curhat Soal Isu Ijazah Palsu
Aplikasi ini juga mendorong kolaborasi aktif antara siswa, guru, dan orang tua. Harum Apri Setyaningsih SPd, Kepala SDN Kedawung 2 Mondokan menyampaikan, inovasi Si Pintar dirancang agar anak-anak senang belajar, mudah mengakses materi, dan orang tua merasa tenang karena HP digunakan untuk hal yang bermanfaat.
"Ini bukan sekadar aplikasi, tapi jembatan menuju pendidikan yang berpihak pada murid," ujarnya.
Baca Juga: Dievakuasi malam, Pendaki Asal Sukabumi Meninggal di Gunung Slamet
Penerapan Si Pintar juga memberi ruang inovasi bagi guru. Para pendidik dapat mengembangkan dan menyesuaikan materi ajar secara dinamis, menjadikan proses belajar lebih efisien, interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Hasil nyata dari inovasi ini terlihat pada peningkatan nilai siswa, semangat belajar yang tumbuh, serta meningkatnya keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan anak.
Selain itu, Si Pintar juga menjadi model pembelajaran digital yang berpotensi diadopsi oleh sekolah lain di Sragen bahkan di tingkat nasional. Inovasi ini menjadi bukti bahwa dengan kreativitas dan komitmen, sekolah dasar pun mampu menjadi pelopor pendidikan digital yang inklusif dan transformatif. (Sam)