Krjogja.com, WONOSARI - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Gunungkidul mendukung program Kementerian Hukum dan HAM, yaitu ketahanan pangan melalui Lapas, dengan pembinaan narapidana di lapas 2B. Selain itu juga mendukung program Bupati Gunungkidul dalam upaya pengentasan kemiskinan extrim.
"Semua itu selaras dengan program BAZNAS Gunungkidul yaitu Gunungkidul makmur, " kata Drs H Mustangid, Ketua BAZNAS Gunungkidul Kepada KRjogja.com, Sabtu (2/8).
Mustangid menjelaskan, BAZNAS Gunungkidul sudah dua tahun terakhir ini memberi modal usaha berupa alat-alat usaha mantan narapidana agar berdaya mandiri. Disamping itu melalui Bapas membantu pengadaan fasilitas pelatihan.
Baca Juga: Dari Wilayah Kepulauan, UMKM Ini Berhasil Jadi Pemasok Program MBG dengan Dukungan Pembiayaan BRI
"Setelah dilakukan kordinasi dan evaluasi antara Lapas dan Baznas Gunungkidul di kantor BAZNAS yang dihadiri Bapak Ginting ka Lapas 2b dan pejabat di lingkungannya, Kamis 31 Agustus 2025, dilanjutkan survei lokasi di Lapas Jumat, 1 Agustus 25 dan rapat di ruang ka Lapas, diputuskan untuk mendukung langkah-langkah Lapas 2B Gunungkidul dalam pembinaan narapidana di sektor pertanian, perikanan dan produksi pasca panen. Kebutuhan yang paling urgen adalah agar terpenuhinya air untuk mendukung program tersebut, " ungkapnya.
Ditambahkan, Baznas Gunungkidul memberikan bantuan berupa sumur bor beserta pompanya. Karena sumur yang ada masih sumur buatan bukan sumur bor. Sehingga kadang mengkhawatirkan saat musim kemarau tiba.
Baca Juga: Manchester United Siap Tampung Gianluigi Donnarumma
Pada kesempatan rapat koordinasi, Ka Lapas mengucapkan terima kasih atas upaya bersama dalam rangka membangkitkan petani peternak milenial yang di antara narapidana adalah tergolong masih muda. Dan mendoakan semoga Baznas Gunungkidul makin berkembang. Kepada para Muzakki semoga makin berkah dalam kehidupannya.
Bantuan sumur bor ini akan berefek pada profesionalitas narapidana dalam mengembangkan diri di sektor pertanian dan perikanan di lahan seluas lebih kurang 5.000 M2
dengan tanaman sayuran khususnya saat musim kemarau dan perikanan lele dan nila.
Pada kesempatan itu ketua Baznas Gunungkidul terus berusaha mengajak khususnya ASN dan masyarakat yang berpenghasilan lebih dari UMR untuk berzakat ke Baznas karena penyaluran dana Zakat infaq dan shodaqoh yang dihimpun di BAZNAS penyalurannya berpijak pada data permasalahan sosial yang ada di Pemda kabupaten Gunungkidul. Kepada masyarakat luas untuk bisa memanfaatkan Baznas Gunungkidul guna mengajukan permohonan penyaluran untuk pengembangan ekonomi umat. Sesuai prosedur, jika ada usulan ditindak lanjuti dengan survei oleh relawan PKH, Dinas Sosial, penyuluh Agama dan instansi terkait. Ditegaskan insyalloh pengeboran dimulai Senin 4 Agustus 25. (Fie)