SUKOHARJO Sebanyak lima desa di dua kecamatan di Kabupaten Sukoharjo kekeringan terdampak cuaca panas. Total ada 428 kepala keluarga (KK) atau 1.244 jiwa kekurangan air bersih. Pemkab Sukoharjo langsung merespon cepat dengan mengirimkan bantuan air bersih mulai 25 Juli 2025 hingga sekarang dengan total 305.000 liter atau 61 tangki.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Senin (15/9) mengatakan, kondisi wilayah Kabupaten Sukoharjo mulai ditemukan kekeringan diketahui pada akhir Juli 2025. BPBD Sukoharjo menerima laporan warga di Desa Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari kekurangan air bersih. Stok air bersih warga di sumur mengalami penurunan drastis dampak cuaca panas musim kemarau.
Pemkab Sukoharjo kemudian merespon cepat dengan mengirim bantuan air bersih untuk kali pertama dampak kekeringan tahun 2025 pada 25 Juli untuk warga Desa Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari. Kondisi cuaca panas yang terus berlangsung hingga sekarang berdampak pada penambahan jumlah warga kekurangan air bersih.
BPBD Sukoharjo total mencatat ada 186 KK atau 553 jiwa warga Desa Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari kekurangan air bersih. Pemkab Sukoharjo secara keseluruhan sudah menyalurkan sebanyak 29 tangki atau 145.000 liter air bersih untuk warga Desa Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari.
"Jadi kekeringan akibat cuaca panas musim kemarau yang berdampak pada kondisi warga kekurangan air bersih sudah terjadi sejak akhir Juli 2025. Pemkab Sukoharjo mulai mengirim bantuan air bersih sejak 25 Juli 2025 di Kedungjambal, Tawangsari. Hingga saat ini total ada lima desa di dua kecamatan. Untuk Kecamatan Tawangsari ada satu desa yakni Desa Kedungjambal. Sedangkan untuk Kecamatan Weru ada empat desa yakni Desa Karangwuni, Desa Alasombo, Desa Karanganyar dan Desa Tawang," ujarnya.
BPBD Sukoharjo mencatat di Desa Karangwuni, Kecamatan Weru ada 47 KK atau 121 jiwa. Bantuan air bersih mulai dikirim Pemkab Sukoharjo kesana mulai 13 Agustus 2025 hingga sekarang total 19 tangki atau 95.000 liter air bersih. Desa Alasombo, Kecamatan Weru 95 KK atau 260 jiwa, bantuan air bersih mulai dikirim 20 Agustus 2024 hingga sekarang total 5 tangki atau 25.000 liter. Desa Karanganyar, Kecamatan Weru 30 KK atau 120 jiwa, bantuan air bersih mulai dikirim 3 September 2025 total 3 tangki atau 15.000 liter. Desa Tawang 70 KK atau 190 jiwa, bantuan air bersih mulai dikirim 8 September 2025 total 5 tangki atau 25.000 liter.
"Data di kami secara keseluruhan kondisi daerah terdampak kekeringan saat ini. Ada lima desa di dua kecamatan degan total bantuan air bersih yang sudah dikirim ke warga 61 tangki atau 305.000 liter untuk 428 KK atau 1.244 jiwa," lanjutnya.
Ariyanto menjelaskan, berdasarkan data yang ada di BPBD Sukoharjo hingga saat ini kondisi paling parah terdampak kekeringan akibat cuaca panas musim kemarau yakni di Desa Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari. Hal tersebut diketahui berdasarkan jumlah warga yang terdampak paling banyak diantara desa lainnya.
"Untuk desa yang sudah terdampak kekeringan dimana warga kekurangan air bersih sepenuhnya sudah dibantu Pemkab Sukoharjo dengan pengiriman air bersih. Sedangkan untuk wilayah lain rawan kekeringan tetap kami pantau dan kepala desa setempat diminta segera memberikan laporan apabila ada warga kekurangan air bersih maka akan segera dikirim bantuan," lanjutnya.