BANTUL - Beberapa bulan lalu, Ratna Kaniaka A.T.H. merasa kurang nyaman dengan giginya. Sebelum rasa nyeri semakin mengganggu kuliahnya, ia segera mengunjungi dokter gigi di fasilitas kesehatan terdekat sebagai peserta JKN. Ia menuruti saran dokter untuk melakukan rontgen gigi. Ternyata hasilnya cukup baik dan tidak ada yang mengkhawatirkan. Kemudian ia kembali ke rumah dan beraktivitas seperti biasanya.
Tempo hari, gigi saya sakit lagi. Ternyata ada lubang kecil, tetapi di dalamnya ada lubang yang cukup besar. Kemudian saya kembali mengunjungi klinik terdaftar dan dirujuk ke rumah sakit. Saya diminta rontgen gigi untuk memastikan kondisi lubangnya. Dokter menjelaskan setelah hasil rontgen nya keluar, harus dimatikan dulu syarafnya sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut. Sementara ini, saya dibekali obat pereda nyeri oleh dokter, jelas Ratna usai keluar dari ruang pemeriksaan gigi, Jumat (12/09).
Sejak tahun 2000, Ratna telah terdaftar sebagai peserta JKN. Namun, ini adalah pengalaman pertamanya mengunjungi rumah sakit rujukan menggunakan Aplikasi Mobile JKN. Baginya, antrean online adalah salah satu fitur yang bisa diandalkan.
Fitur antrean online di Aplikasi Mobile JKN sangat membantu. Terutama bagi saya yang berdomisili agak jauh dari rumah sakit. Bisa lebih efisien waktu, sehingga tidak menunggu terlalu lama. Selain itu, kita juga bisa mengetahui informasi antrean, dokter sedang melakukan pemeriksaan pada nomor antrean berapa. Jadi, kita bisa memperkirakan kapan harus datang ke rumah sakit, jelasnya.
Ratna juga menjelaskan kesan pertamanya saat mengakses antrean online. Fitur ini sangat memudahkan baginya. Petunjuk untuk login pada aplikasi cukup jelas. Ia tidak menemui kendala berarti saat mengakses bermacam-macam fitur di dalamnya.
Kita bisa menemukan fitur antrean online pada menu paling atas dengan tulisan yang lebih besar dari fitur lainnya. Kemudian klik Ambil Antrean. Saat mendaftar sebagai pasien rujukan, klik Faskes Rujukan Tingkat Lanjut. Setelah itu cari tanggal berkunjung dan nama dokternya, pilih Simpan, langsung muncul nomor pendaftarannya. Kemudian datang ke rumah sakit sesuai waktu yang disarankan pada aplikasi, konfirmasi ke petugas administrasi, finger print, dan menunggu di poli yang dituju, jelas Ratna penuh semangat.
Baca Juga: PSHT Rayon Giwangan Tebar Kepedulian Lewat Baksos di Kandri Gunungkidul
Ratna menemui banyak perbedaan antara mendaftar langsung di rumah sakit dengan mendaftar melalui antrean online. Menurutnya, saat melakukan pendaftaran melalui aplikasi bisa diakses dari mana saja, kapan saja, dan sekali klik langsung mendapatkan kepastian nomor antrean.
Kalau mendaftar dengan datang langsung ke rumah sakit, kita masih harus menunggu antrean pendaftaran. Jika belum beruntung, kita bisa saja mendapatkan nomor antrean paling akhir. Belum lagi waktu menunggu antrean di polinya. Itu membutuhkan waktu yang sangat panjang, katanya.
Ratna mengaku sejauh ini pelayanan di fasilitas kesehatan sangat dimudahkan. Dokter dan petugas medis juga sangat ramah dan membantu. Ruang pemeriksaan sudah sesuai standar dan peralatannya juga lengkap. Biaya pemeriksaan dan obat-obatan nol rupiah. JKN telah menjamin semuanya.
Saya pernah operasi amandel dan harus rawat inap selama seminggu. Seluruh biayanya dijamin JKN. Saya diperbolehkan pulang saat sudah dinyatakan sembuh dan bisa makan, setelah sebelumnya tidak bisa menelan sama sekali. Ruang rawat inapnya nyaman dan sesuai kelas. Dokter dan perawatnya baik-baik dan helpful, ujar Ratna memutar kembali ingatan masa kecilnya.
Ratna berharap BPJS Kesehatan dapat memberikan pelayanan yang semakin baik. Ia menginginkan setiap kritik dan saran masyarakat dapat didengar dan diperhatikan untuk perbaikan ke depan, agar BPJS Kesehatan dapat lebih maju, membantu, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. (af)