FGD UJB Bahas Pajak Karbon dan Tantangan Adaptasi Kendaraan Listrik

Photo Author
- Rabu, 1 Oktober 2025 | 10:38 WIB
Tim peneliti bersama narasumber dan peserta di sela FGD UJB.  (Istimewa))
Tim peneliti bersama narasumber dan peserta di sela FGD UJB. (Istimewa))

Krjogja.com - YOGYA - Universitas Janabadra (UJB) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Dekarbonisasi Transportasi: Analisis Pajak Karbon pada Adaptasi Kendaraan Listrik, Prediksi Permintaan, dan Perilaku Peralihan Pengguna” di Ruang Multipurpose Kampus Pusat UJB, Kamis, 25 September 2025.

Kegiatan ini menjadi bagian dari Program Penelitian Fundamental yang didanai oleh Kemendiktisaintek, diketuai Dr Nindyo Cahyo Kresnanto ST MT bersama anggota tim Dr Risdiyanto ST MT, Rini Raharti SE MM, Della Nanda Luthfiana SM MBA, dan Wika Harisa Putri SE SH MSc MEI.

FGD menghadirkan tiga narasumber, yakni Prof Aloysius Gunadi Brata SE MSi PhD dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan DIY Riski Budi Utomo ST MT dan Sjamsu Agung Widjaja ST MM. Mereka memberikan perspektif akademis, praktis, dan kebijakan terkait arah pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, khususnya di Yogyakarta.

Baca Juga: Pengendalian dan Pengawasan Perceraian ASN, Pemkab-PA Wates Kerja Sama

Ketua LP3M UJB, Dr Untoro Budi Surono ST MT, menegaskan bahwa riset ini penting mengingat kendaraan listrik masih menghadapi sejumlah kendala. “Pemerintah sudah memberi insentif, keringanan pajak, hingga fasilitas infrastruktur, namun penggunaannya masih belum signifikan. Harga tinggi dan ketersediaan infrastruktur pengisian daya masih jadi tantangan,” ujarnya.

Ia juga menyoroti bahwa dekarbonisasi melalui kendaraan listrik perlu dianalisis lebih dalam. “Secara nasional, listrik di Indonesia masih dominan dari PLTU berbahan bakar batu bara. Jadi meski kendaraan listrik mengurangi emisi di jalan, kita harus melihat kembali sumber energinya. Namun di Yogyakarta, karena tidak ada PLTU, peningkatan kendaraan listrik bisa berdampak lebih positif terhadap penurunan emisi,” jelas Untoro.

Ketua Tim Penelitian, Dr Nindyo, menambahkan bahwa pihaknya ingin menggali lebih jauh perilaku masyarakat dalam beradaptasi dengan kendaraan listrik. “Kami melakukan tiga analisis, peran pajak karbon dalam mendorong adopsi EV, prediksi permintaan, dan pemahaman perilaku peralihan pengguna dari kendaraan konvensional. Melalui FGD ini, kami berharap mendapatkan masukan berharga untuk menyempurnakan riset,” katanya.

Baca Juga: Saksi Sebut Christiano dalam Kondisi Sadar dan Tunjukkan Penyesalan

Dalam paparannya, Riski Budi Utomo menjelaskan peta jalan transportasi rendah karbon DIY yang meliputi regulasi, infrastruktur, hingga perilaku masyarakat. Ia juga menyinggung uji coba bus listrik di Yogyakarta serta rencana grand design kawasan rendah emisi di sumbu filosofis kota, yang mencakup penyediaan angkutan umum ramah lingkungan, parkir khusus, hingga pengendalian lalu lintas.

FGD ini diharapkan menghasilkan rangkuman ide dan model kebijakan yang tidak hanya memperkaya penelitian tim UJB, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi pembangunan transportasi berkelanjutan di Indonesia. “Riset ini bukan sekadar untuk publikasi, tetapi untuk memberi kontribusi bagi bangsa dalam menurunkan emisi karbon,” pungkas Dr Nindyo. (Dev)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X