Krjogja.com-YOGYA- Fenomena “newsfluencer”, yaitu individu atau kelompok kecil yang membuat dan menyebarkan konten berita melalui media sosial, kini semakin berpengaruh dalam ruang publik.
Menurut riset yang dikutip, yaitu oleh Reuters Institute, di negara dengan pengguna media sosial aktif seperti Indonesia, India, dan Brazil, peran newsfluencer bahkan “bersaing langsung” dengan media arus utama dalam menentukan opini publik.
Dr. Mufti Nurlatifah, dosen Ilmu Komunikasi UGM, menilai bahwa kehadiran newsfluencer harus disertai pemahaman mendalam atas proses “gatekeeping” serta kepatuhan terhadap kode etik jurnalistik.
Baca Juga: Astra Motor Yogyakarta Hadirkan Program Bagi Pecinta Motor Honda Melalui NEWVEMBER
“Mengatakan mereka sebagai influencer tidak apa-apa, tetapi kemudian justifikasi kedudukan mereka yang perlu menjadi catatan dalam konteks ini,” ungkapnya, dikutip dari laman resmi UGM.
Lebih lanjut, Mufti menjelaskan bahwa sebelum wacana sertifikasi influencer oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) digulirkan, Indonesia perlu terlebih dahulu memiliki kesepakatan yang kuat terkait siapa yang dapat disebut influencer serta kriteria yang melandasi status tersebut.
Di samping itu, rendahnya literasi publik dalam memeriksa latar belakang pembuat konten turut menjadi permasalahan. Mufti mengatakan bahwa di tengah munculnya banyak “media baru”, justru masyarakat perlu memahami logika platform digital, bagaimana influencer lahir, muncul, dan bisa tenggelam di dalam platform itu.
Baca Juga: Defisit APBN Hingga Oktober 2025 Mencapai Rp 479,7 Triliun
“Jika berbicara soal kebebasan bermedia, yang perlu disadari adalah memahami logika platformnya, bagaimana influencer itu lahir, muncul dan tenggelam di dalam platform ini,” katanya.
Sebagai langkah progresif, Mufti menekankan bahwa literasi digital harus menjadi agenda bersama, melibatkan keluarga, sekolah, komunitas, hingga institusi pemerintah, agar pemahaman terhadap media sosial tidak hanya terbatas pada konsumsi, tetapi juga pada pengelolaan dan pemahaman etisnya.