Jelang Sensus Ekonomi 2026, BPS DIY Adakan Rakor

Photo Author
- Minggu, 23 November 2025 | 08:59 WIB
Suasana rakor bps diy (Iatimewa )
Suasana rakor bps diy (Iatimewa )

KRJOGJA.com - YOGYA - Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2026 akan menyelenggarakan Sensus Ekonomi. Berkaitan dengan hal tersebut BPS Provinsi DIY menyelenggarakan Rapat Koordinasi Persiapan Sensus Ekonomi 2026 di Hotel New Saphire, Yogyakarta (Kamis, 20/11/25).

Hadir dalam rapat tersebut antara lain Ir. Herum Fajarwati, MM (Plt. Kepala BPS DIY), Ir. Srie Nurkyatsiwi, MMA (Asisten Setda Bidang Administrasi Umum, Provinsi DIY), dan Akhbar Sahidi (Kepala TVRI Yogyakarta).
Pejabat di lingkungan BPS DIY dan perwakilan dari OPD, Perbankan, Organisasi Pengusaha, Perguruan Tinggi dan Media Cetak/Online/Elektronik juga hadir dalam rakor tersebut. Dalam rakor tersebut juga diselenggarakan “talk show” dengan narasumber Sentot Bangun Widoyono (Statistisi Ahli Utama BPS Provinsi DIY) dan Y. Sri Susilo (Pengurus KADIN DIY).

Y. Sri Susilo menyampaikan materi dengan topik “Peran Data Dalam Mendukung Pertumbuhan Usaha”. Menurut Susilo, peran data adalah sebagai bahan utama untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat dan terarah, mulai dari tingkat bisnis hingga pemerintahan. “Data juga berfungsi sebagai dasar perencanaan suatu kegiatan, alat evaluasi kinerja, dan sumber informasi yang digunakan untuk memahami pola, tren, serta memprediksi masa depan”, jelas Susilo yang juga FBE UAJY.

Susilo menjelaskan bahwa data adalah fondasi penting untuk pengambilan keputusan bisnis yang akurat dan strategis, memungkinkan perusahaan membuat keputusan berdasarkan fakta dan bukti objektif, bukan intuisi.

“Penggunaan data membantu mengidentifikasi peluang dan risiko, meningkatkan efisiensi operasional, dan memahami pelanggan lebih baik’, jelas Susilo yang juga Pengurus Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) DIY. Disamping itui, dengan analisis data, perusahaan dapat memprediksi tren pasar dan mengoptimalkan strategi pemasaran hingga keuangan. 
“Publikasi data BPS dapat digunakan untuk membantu pengusaha dalam pengambilan keputusan dalam jangka pendek, menengah dan panjang”, ungkap Susilo.

Menurut Susilo, data ekonomi mikro seperti Statistik Industri, Indeks Pembelian Manajer dan Susenas dapat digunakan membantu pengusaha dalam menganalisis lingkungan industri, termasuk aspek produksi dan pasar.

Publikasi data BPS, misalnya indikator ekonomi makro seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, inflasi, suku bunga, ekspor, impor dan indikator lainnya dapat membantu pengusaha dalam mengestimasi dan melakukan proyeksi usahanya ke depan. “Indikator tersebut dalam digunakan pengusaha untuk melihat kondisi lingkungan ekonomi makro yang kemungkinan berdampak terhadap usahanya”, jelas Susilo yang juga Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta.

“Pengusaha di DIY wajib mendukung dan mensukseskan Sensus Ekonomi 2026 dengan bersedia menjadi responden”, harap Susilo. Menurut Susilo, hasil dari Sensus Ekonomi 2026 nantinya dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengambil kebijakan baik di kalangan pemerintahan, dunia usaha, perguruan tinggi, media dan masyarakat umum.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Menteri Agama Luncurkan Dana Paramita bagi ASN Buddha

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:21 WIB

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

Unpad Bandung Juara I UII Siaga Award 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:30 WIB
X