SLEMAN - Pameran Seni Botani x Research Day Fakultas Biologi UGM 2025 sebuah kolaborasi menghadirkan perpaduan antara sains dan seni dalam merayakan keindahan flora asli Indonesia. Dengan membawa tema Root To Radiance: Bridging the Beauty of Science and the Theory of Art, kegiatan tersebut diselenggarakan di Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada pada 27–29 November 2025. Pameran tersebut menampilkan karya terpilih dari anggota Indonesian Society of Botanical Artists (IDSBA), pelajar, mahasiswa, seniman, dan masyarakat umum.
Anggota Pengusul PISN dan Koordinator Research Day, Dr. Wiko Arif Wibowo, S.Si. mengatakan biologi itu meskipun suatu ilmu yang mungkin menurut orang kaku, tapi ternyata sisi ilmiahnya itu bisa terwakili oleh seni juga.
" Jadi kita melatih mahasiswa dan masyarakat untuk membuat sketsa atau melatih keterampilan sketsa botani dan menghasilkan suatu karya. Pameran ini menampilkan karya-karya seni botani yang dihasilkan oleh mahasiswa dan hasil program pengabdian masyarakat di Desa Sumberagung juga. Karya-karya ini menampilkan keindahan dan keanekaragaman flora, serta menginspirasi masyarakat untuk melestarikan lingkungan,"ujar Wiko di Fakultas Biologi UGM (28/11/25).
Baca Juga: Peringati 16 HAKtP, Kemen PPPA Perkuat Komitmen Perlindungan Perempuan dan Anak Perempuan
Bersama dengan Ketua Pengusul Program Inovasi Seni Nusantara Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Ph.D., pihaknya ingin menunjukkan bahwa biologi tidak hanya tentang sains, tetapi juga tentang seni dan keindahan.
"Kami berharap pameran ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan lingkungan dan mengembangkan ekonomi kreatif. Pameran ini juga menampilkan berbagai merchandise, seperti gantungan kunci, stiker, dan kalung, yang dibuat dari bahan-bahan alami. Merchandise ini dapat dijual sebagai produk ekonomi kreatif, sehingg
ehingga masyarakat dapat memperoleh pendapatan dari kegiatan melestarikan lingkungan,"tambah Wiko.
Wiko menambahkan Botanical art ini tidak sekedar melukis tanaman saja, melainkan ada kaidah-kaidahnya, aturan, dan rasio harus sesuai.
Anggota Tim PISN dan member IDSBA, Annisa Rakhma Sari, S.P. turut menjelaskan kolaborasi dengan latar belakang yang berbeda, yaitu seni dan biologi, kedua belah pihak dapat saling berkolaborasi dan menghasilkan karya yang lebih hidup, produktif, dan akurat.
ehingga masyarakat dapat memperoleh pendapatan dari kegiatan melestarikan lingkungan,"tambah Wiko.
Wiko menambahkan Botanical art ini tidak sekedar melukis tanaman saja, melainkan ada kaidah-kaidahnya, aturan, dan rasio harus sesuai.
Anggota Tim PISN dan member IDSBA, Annisa Rakhma Sari, S.P. turut menjelaskan kolaborasi dengan latar belakang yang berbeda, yaitu seni dan biologi, kedua belah pihak dapat saling berkolaborasi dan menghasilkan karya yang lebih hidup, produktif, dan akurat (*3)